Oleh Tabrani Yunis
Anak-anak berselimut hujan
Meniti trotoar, kaki lima dan jalan
Mengarungi malam berkelindan
Menaburkan rasa iba dalam penganan
Anak-anak berselimut terik surya
Mengais rimah-rimah masa depan
Peluh menganak sungai sekujur raga
Dihempas panasnya neraka jalanan
Anak-anak belia yang menyuapi majikan
Dari keringat sarat beban
Di pundak -pundak mungkil kelelahan
Terengah-engah meraih harapan
Anak-anak belia nan dihilangkan masa kecil
Tak mampu mengukir cerahnya masa depan
Seharian ditempa binal jalanan penuh kerikil
Dirampasnya segala asa dan impian
Mereka tak mengerti makna wajib belajar dan hak atas pendidikan
Hidup adalah jalanan
Mengejar kewajiban buat majikan
Di mana tah keadilan pendidikan?
Apakah hanya berguru pada ganasnya kehidupan jalanan?