JANGAN BIKIN RIBUT, TUAN !
Oleh Halimah, S.Pd
Salam,Tuan…
Seminggu lalu dirimu bikin edaran.
Engkau atur volume pengeras suara ketika azan.
Seruan sholat fardhu, sholat jumat bahkan saat pengajian.
Tiada angin, badai, apalagi topan.
Engkau keluarkan aturan yang rada edan.
Padahal sebentar lagi Ramadhan.
Maaf, Tuan!
Adakah sesuatu yang terselip di hati.
Ataukah memang engkau kehilangan jati diri
Selaku hamba Allah mukmin sejati
Sebagai pejabat negara bergelar menteri
Sungguh tak elok anda terlalu arogansi
Sadarkah anda begitu banyak elemen bangsa nan tersakiti
Cukup lah sudah, Tuan
Cepat akhiri saja polemik ini
Cairkan kembali kehidupan kebangsaan ini
Cegah perpecahan antar agama berselimut toleransi
Ketuhanan Yang Maha Esa itu harga mati
Kedamaian tanpa harus saling intimidasi
Semoga anda tak lupa pepatah lama ini
Mulutmu harimaumu yang akan menerkam dirimu
Silakan introspeksi diri dari lubuk hati, sanubari
Mintalah maaf pada seluruh anak negeri
Mohonlah ampunan pada Ilahi Rabbi
Semoga kelak diakhirat bisa diampuni
Mintalah fatwa pada ulama nan lebih mumpuni
Seyogyanya ulama dan umara harus seiring sejalan dalam memimpin negeri
Maafkan atas kelancangan hamba menuliskan uneg-uneg dihati
Mari saling menghormati jaga keutuhan ibu pertiwi
Padangkudo, 01-03-2022
MINYAK YANG TERUS DIGORENG
Sungguh aneh negeriku
Sejak beberapa bulan lalu
Minyak goreng terus diburu
Menghilang entah kemana tak tentu
Sungguh membuat pusing kaum ibu
Sampai Bapak dan Anak mereka pun turut berjibaku
Tegak ikuti antrian menghabiskan waktu
Teganya menganiaya bangsaku
Sungguh aneh negeriku
Semua serba tak menentu
Seliter dua liter minyak goreng hilang di pasaran
Sedus dua dus ada di swalayan
Malangnya nasib bangsa ini
Mampu mengekspor minyak sawit ke luar negeri
Mengabaikan kebutuhan sendiri
Mengejar duit yang tak berseri
Monopoli politik bertirani
Moga cepat stabil kembali
Moga tak ada korban nyawa lagi
Sungguh aneh sekali
Setelah dicabut Kebijakan Harga Eceran Tertinggi
Sim salabim minyak goreng muncul kembali
Sayangnya harga membumbung tinggi
Siapa yang bermain dibalik semua ini
Secepatnya harus diberi sanksi
Semoga pemerintah tegas dan berani
Selamatkan sendi kehidupan ekonomi
Sembako harusnya punya BUMN Sendiri
Bukit Sari Bulan, 18 Maret 2022
Halimah, S.Pd, lahir di Padang Lawas / 28 Juli 1973. Mengenyam pendidikan S1 PLS FIP IKIP PADANG. Ia telah banyak memerankan peran edukasi dan bakti dengan menjadi tenaga honorer sebagai Pengelola dan Tutor Kejar Paket A dan B Mutiara Ilmu Padangkudo 1998
– Guru Sosiologi SMAN 4 BKT 1999-2002 dan Guru Antropologi 2006
– TLD ( Tenaga Lapangan Dikmas ) Kantor Diknas Bkt 2003-2005
– Pengelola/Tutor Paket A, B dan C Kasih Bundo-YPPAC Gantiang Bkt
2004-2011
-Guru TK Ainul Yaqin Padangkudo 2003-2019
-Guru TK Harapan Bundo Padang Laweh 2019-skrg.