Oleh Tabrani Yunis
Ketika hutan tak lebat lagi
dikeruk nafsu birahi
hujan turun tak ingin berhenti
Bencana pun datang silih berganti
Banjir bandang bukan lagi misteri
Perut bumi bergetar nyeri
Bukit dan gunung luruh ditelan likuifaksi
digulung nyeri petaka ekologi
Puluhan ribu, bahkan jutaan manusia dievakuasi
Hilang segala materi yang dicari
Bahkan mati
Ketika rimba raya dibunuh mati
Kayu-kayu penyejuk bumi ludes digergaji
Humus-humus kering kehilangan energi
Dan hujan turun pun terus dihakimi
Mencurah terlalu tinggi
Hutan dan rimba anugerah ilahi
Tak dijaga dengan lestari
Manusia semakin lupa diri
Tak henti mengeksploitasi dan memutilasi
Rimba raya pun kini berganti
Belantara hijau mengering mati
Raja rimba, penghuni belantara harus mengungsi dan dieksekusi
Manusia-manusia serakah dengan materi
Bukan sekadar sesuap nasi
Memperkaya diri sendiri dan tujuh generasi
Padahal tak ada yang abadi
Semua kembali pada ilahi
Jangan hujan dihakimi lagi
Bencana datang bukan ambisi sendiri
Semua karena ulah manusia -manusia keji
Menghancurkan titipan ilahi rabbi