Recommended

Most Popular

Oleh Ahmad Rizali

Saya termasuk penyuka sejarah, apalagi umumnya novel besar adalah dengan seting sejarah, sehingga semakin membuat saya menyukainya. Sejarah mampu membuat nalar kita melihat sebuah skenario dan gambar besar. Sejarah pula yang mampu membuat nalar kita percaya bahwa dunia itu tidak hitam putih.

Postingan Terkait

Sejarah pula yang mampu membuat saya percaya bahwa hanya seorang pemimpin pemberanilah yang akan dicatat oleh sejarah. Pemberani di sini bukan hanya dalam perkara putih, namun juga hitam. Bukankah sejarah juga mengajari kita hitam putih itu absurd, adanya hanya abu abu.

Pola sejarah menyatakan bahwa sebuah bangsa atau negara akan sejahtera terlihat sama, entah apakah Chin Shih Huang pernah mengetahui sepak terjang pemimpin dunia sebelumnya, apakah Ashoka belajar dari Shih Huang, apakah Zulkarnain Agung belajar dari Ashoka, atau Julius Caesar belajar dari Zulkarnain bahkan Gajah Mada membaca kisah Ashoka ? Saya tidak tahu, namun kedamaian dimulai dari penaklukan.

Sejarah Dunia sebelum Yesus lahir memang brutal. Jutaan manusia mati karena perang dan berlanjut terus hingga perang dunia ke-2 usai, belum lama Tahun 1945. Sejarah Dunia memberi kita kaca besar tentang perilaku manusia dan akhirnya, kita membenarkan protes malaikat kepada Tuhan ketika Adam diciptakan bahwa manusia akan saling membunuh.

Sejarah dunia yang adalah sejarah penaklukan itu mengingatkan saya pada epos Bharatayudha yang memotret perang saudara dalam skala kecil, dan seperti itulah yang terjadi. Kepahlawanan, keberanian, pengkhianatan, kesetiaan, kebejatan, kesadisan semua sifat manusia terpapar jelas.

Saya bersyukur hidup di era damai, meski di sana sini masih ada yang lapar dan tertindas, namun nasib manusia lapar dan tertindas masih lebih baik daripada budak, tawanan perang, kebrutalan pemenang perang kepada penduduk biasa yang kalah perang.

Redaksi hanya melakukan penyuntingan teknis, seperti: - Mengoreksi kesalahan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat. - Mengatur format dan tata letak teks. - Memastikan konsistensi gaya penulisan. Namun, redaksi tidak melakukan perubahan pada: - Isi dan substansi teks. - Pendapat dan opini penulis. - Data dan fakta yang disajikan. Dengan demikian, penulis tetap bertanggung jawab atas isi dan substansi teks yang ditulis.

Kisah Seorang Pria
Izinkan aku bercerita tentang seorang pria...
Eros, Thanos dan Kita
“manusia dianugerahi akal yang denganakal itu,...
Membaca Sebagai Lifestyle
Feri Irawan Kepala SMK Negeri 1...
Korupsi, Kapankah Berakhir?
Oleh: Siti Hajar Korupsi dalam sektor...
Bir Pala darı Negeri Tuan Tapa
Oleh Teuku Masrizar Selesai makan siang...

SELAKSA

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist