Oleh Mamin Hsn
Di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri)
Ketika ampuan konsep pendidikan sudah teraplikasikan dengan sistematika, maka penyesuaian kurikulum tuntutan era kemajuan peradaban, akan dengan mudah dilakukan atau diaplikasikan. Hal ini penting untuk merangkum kebutuhan pengetahuan, keterampilan serta karakter yang sesuai dengan tuntutan era perubahan peradaban ini. Juga supaya bermuara kepada kebutuhan-kebutuhan mempermudah pencapaian keindahan masa depan peserta didik. Selain itu, peserta didik pun secara optimum mampu mempertahankan prestasi hingga mempersiapkan sejumlah kiat. Kemudian, dalam konteks bernegara pun penting agar sesuai dengan tuntutan konsep penerapan segala nuansa keindahan negara, sejalan dengan tuntutan falsafah negara.
Maka, mengapilikasikan konsep pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kemajuan era ini, dimaksudkan pula agar sang pelajar selama ini dan bahkan kelak setelah tuntasnya proses belajar mereka di setiap jenjang pendidikan yang ditapakinya, mampu mengejar dan memenuhi tuntutan-tuntutan kebutuhan negara berjaya dengan segala peradabannya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tuntutan negara kepada setiap generasi pelajar adalah paling tidak, sang pelajar tidak menyusahkan negara. Ya, karena harapan negara kepada setiap angkatan pelajar adalah agar setelah melewati jenjang pendidikan tertentu, mereka harus mampu dan konsisten dalam membangun kehidupan yang lebih mampan. Mereka konsisten antusias, berkomitmen untuk masa depan yang lebih baik. Mereka harus mampu membangun sinergitas kolektivitas kualitas dan kuantitas pengindahan negara. Bermuara kepada global kebahagiaan bersama. Mereka juga harus saling mengindahkan, bukan hanya sesama komunitasnya saja, tetapi secara global yang lebih luas.
Selayaknya negara tak bosan-bosannya mengajak, hingga menggasak kepada setiap pengajarnya: “Jangan menyusahkan kehidupan siapapun”, khususnya ketika terjadi transaksionalis Proses Belajar Mengajar ( PBM ). Dengan demikian, pelajar-pelajar malas berpikir pun sungguh berpotensi tergiring ke kanal-kanal pemikiran pencerdasan tindakan mereka., terutama ketika sang pemelajar itu sendiri sudah mendapatkan keteladanan kehidupan nan menawan mulia melawan perusak segala kemajuan negara. Sehingga mereka pun mudah saja meniru sejumlah tindakan kemuliaan dimaksud. Agar keeleganan kemapanan mutualisme –bukan hanya– kehidupan mereka (saja) sampai dinamika mutualisme kehidupan di antara mereka pun mumpuni dan berpotensi mengantarkan diri mereka ke klub-klub surgadunia kenikmatan kehidupan.
Sebaliknya. Ketika ampuan konsep pendidikan keliru teraplikasikan demi beradaptasi dengan dinamika global kehidupan, maka sejumlah mereka yang rajin berpikir kemuliaan pun mampu tertampi ke tampian-tampian setingan pemikir berjiwa keiblisan. Akan semakin buruk jika mereka tidak mendapatkan bimbingan kebenaran pendidikan .
Yang harus diingat dan diperhatikan pula bahwa kala blue print konsep pendidikan itu sudah menjadi referensi sejumlah Petinggi Pebisnis Berjiwa Keiblisan,
maka sejumlah pelajar yang giat berpikir pun. Mereka akan berpotensi tergiring ke sejumlah permainan kehidupan penyia-siaan masa senggang kehidupan.
Sampai sejumlah masa rutinitas kehidupan mereka pun terusung ke lumbung-lumbung PEMISKIN kehidupan negeri mereka.
Akhirnya ketika era global kehidupan sudah tiba, sejumlah mereka penggemar berpikir kritis akan menjadi pion-pion bisnis para kapitalis. Hingga menjadi menteri-menteri berjiwa kebisnisan. Sebagai pendinamis lokomotif bisnis para kapitalis. Spesifiknya di negeri-negeri yang kaya dengan sejumlah sumber dayanya(. Terutama kaya dengan SDA-nya).
#Mamin Hsn ; Tanjungpinang Kepri, 28-11-2020:08.09.