
Oleh Najmi Rinjani Ferdian
Berusia 15 tahun Homeschooler
Perjalanan Saya dimulain dari Banda Aceh, 2 minggu sebelum tahun baru. Saya memulai perjalanan bersama keluarga saya ke Palembang, sekalian mau berkunjung ke rumah saudara dari ayah. Dengan menggunakan mobil, kami menempuh perjalanan selama 3 hari . Setelah sampai di Palembang, kami istirahat dan melepas rindu sesama keluarga.
Ayah bunda dan yang lainnnya pulang setelah malam tahun baru, karena ayah dan bunda sudah harus mulai berkerja lagi. Sedangkan saya sendiri tinggal untuk melanjutkan perjalan ke Purwokerto. Saya ke Purwokerto menggunakan jalur darat dengan menggunakan bus. Perjalanan ke Purwokerto memakan waktu selama 1 hari 1 malam. Setelah sampai di Purwokerto saya nginap di rumah nenek. Saya menginap di rumah nenek sekitar semingguan. Selama saya di Purwokerto saya juga pergi ke MAPALA SATRIA UMP untuk berkoordinasi dengan relawan yang sudah duluan berada di posko sebelum.
2 hari setelahnya, saya mulai berangkat ke Mojokerto dengan menggunakan kereta api. Saya tidak sendirian karena saya ditemani oleh nenek saya. Perjalanan naik kereta dari Purwokerto ke Mojokerto memakan waktu 7 jam lamanya. Setelah sampai di stasiun Mojokerto, saya dijemput dan nenek dijemput oleh Pakde. Selama di Mojokerto saya menginap di rumah Pakde. Di sini saya berkoordinasi lagi dengan saudara saya yang bernama kak Serly yang katanya bersedia membantu saya untuk mengantarkan ke posko.
Setelah berkoordinasi via chat. Keesokan harinya Rabu, 17 Januari 2022, kami langsung melakukan perjalanan ke POSKO SMP 2 PRONOJIWO menggunakan mobil pribadi. Saya berangkat dengan 3 saudara saya. Ya salah satunya ada kak Serly tadi. Setelah perjalanan 6 jam yang kami tempuh, akhirnya kami sampai di POSKO SMP 2 PRONOJIWO yang ada di Lumajang.
Setelah sampai ,saya berbincang dengan mbak yang mengurus administrasi di posko tersebut. Setelah berbincang sebentar, Mbak tersebut memanggilkan ketua posko untuk berbicara kepada kami tentang prosedur pemberian donasi setelah diberitahu. Rupanya pemberian donasi dalam bentuk uang tidak boleh diberikan langsung. Tapi harus ditransfer ke rekening bank posko. Dan setelah berbincang bincang. Saya langsung memberitahu minat saya datang ke posko ini untuk memberikan bantuan berupa selimut. Kemudian saya diarahkan oleh mbak tersebut untuk mengisi semacam data dan harus ditanda tangan. Setelah data terinput, baru saya menyerahkan donasinya, dan berakhirnya misi dan pengalaman saya mengantarkan donasi dari warga kota Banda Aceh dan Kelurga besar sekolah Perkasa Alam Aceh.
Kondisi jalan di desa yang parah, akibat erupsi lahar dingin. Senin, 2 hari sebelum kami berangkat sehingga kami tidak bisa langsung mengantar bantuan ke desa Lumajang.
Informasi yang penting yang didapatkan adalah bahwa para anak korab erupsi Semeru sangat membutuhkan trauma healing, karena kondisi mereka trauma dengan kejadian bencana ini. Adakah teman-teman yang mau menjadi relawan kesana?
Related