Oleh: Faiza Warahmah
Ustazah SDIT Muhammadiyah Manggeng Aceh Barat Daya
Ibu…
Kau adalah wanita terhebat
Setiap sekat kau jadikan tanggung jawab
Semua peluh kau buat runtuh
Bahkan, semua rasa sendu kau buat jadi merdu
Ibu… Kau Adalah satu kata yang tak mungkin
Semua orang mengerti bahasanya
Kata mereka, ibu seperti ini
Kataku, ibu merwarnai
Kata mereka, ibu seperti itu
Kataku, ibu membawa warna baru.
Kata mereka, ibu pemarah, pengatur, sadis
Kataku. Ibu humoris
Kenapa?
Karna ibu adalah tahta di atas segala tahta.
Yang tanpa ibu hidup bagai syair tanpa makna
Ibu…
Sembari kumeneguk wedang jaheku
Sembari kudengar rintikan hujan di kotaku
Sembari itu pula aku terus mencintaimu
Ibu…
Selama ini kau membesarkanku.
Menjadikan aku berguna pada masanya
Dan kutau, bu, Ada denting nada luka yang mengalun di relung hatimu
Bersimpuh pada sayatan luka yang menjadi
Tapi, dengan tekad teguhmu, menguatkanku.
Kau campakkan egomu demi menyelematkan egoku
Kau buang rasa rapuhmu, demi senyuman manisku.
Dan akhir kataku, kupersembahkan, cinta setia nan tulusku hanya untukmu,