SELAMAT BERSARA
(Pro: Cikgu Hjh KhairunNiza Abu)
Setelah bersara, akhiri langkah juang di gelanggang
barulah terbaca segala jasa pengorbanan yang dinukilkan
setetes sinar yang muncul tengah kepekatan malam
jadikan orang di sekeliling memandang tercengang
esok terkenang-kenang
melekat di segenap dinding jiwa
Detik-detik semalam terkecap manis
diaduk bicara mesra dan canda
menghidupkan makna kehidupan yang ceria
kini semakin sepi; rumah-rumah tak berpenghuni
serupa sawah tak ada petani meriahkah di musim tuai?
Langkahmu di jalan itu mencipta jarak pasti
tapi bukan menafsirkan pisah antara dua kutub
sebab masih ada nyala rindu membina jambatan
begitu pun ingatan sentiasa berdegup
lazimnya jadikan dekat dan akrab
Selamat bersara wahai serikandi bangsa
persaraan bukan kematian
hanya waktu rehat mengeringkan keringat
sambil menikmati buah-buah manis di hujung perjuangan
yang didegupkan sekian musim
kiranya di bawah redha Tuhan
Karya,
Mohd Adid Ab Rahman
Sekolah Menengah Kebangsaan Iskandar Shah,
Melaka, Malaysia
24/11/2021
GLOSARI:
Bersara/pencen = pensiun
Cikgu = guru
KINI AKU SENDIRIAN DI TAMAN INI
Terik matahari mencetuskan larangan seorang ibu
anak-anak jangan bermain di taman
seperti pergaulan para remaja perlu dibatasi hukum
jika kosong akan terkoyak maruah
ayunan, jongkang jongkit dan papan gelongsorterbiar sepi
nanti sore nescaya meriah dengan suara ketawa mereka
yang tak pernah diserbu jutaan masalah
tapi aku tidak mungkin mampu kembali ke zaman itu
seperti sungai sekali-kali tidak mengalir ke hulu
kini hanya kenangan indah untuk dilukiskan
Di taman ini kita berjumpa setelah sekian tahun terpisah
wajahmu termaktub pengalaman dan kesulitan orang kota
meruntun kerja keras seperti segelintir penghuninya bersikap kasar
sopan santun bunga-bunga di taman sudah lelap
angin berhembus di desa masih sejuk
serupa sikap orang-orangnya
masih tahu menilai budaya sendiri sangat merayu dan menyeru
Kini aku sendirian di taman ini
menunggu detik hilang kesunyian
tapi tiba-tiba hari hujan
hatiku kecebur kebasahan
karya,
MOHD ADID AB RAHMAN
Melaka, Malaysia.
24 NOV.2021
TONG SAMPAH
Tempatnya hanya di sudut belakang tergeletak bersama sepi
seperti pengemis dipulaukan kerana kemiskinan dan berpenyakit
orang-orang menyamakannya dengan barang tak perlu
lihatlah sebentar lagi pelbagai buangan dicampakkan padanya
sisa makanan, kain buruk, kertas kotor, botol kosong berbaur
menerbitkan bau gunjingan dan fitnah menular di sekeliling
Tapi tong sampah justeru tetap saja diam tak berkutik
sangat sabar dan tak pernah berdendam, tahan dengan kebusukan
sekali saja hilang maka orang-orang sibuk mencari
mungkin itu berkat keikhlasannya
tanpanya pasti ruangan jadi tak terurus
Tadi pagi ada kertas surat kabar yang tergumpal di dalam tong sampah
terakam sebuah sajak nukilanku sendiri dari hati yang ikhlas
“apakah puisiku sama taraf sampah-sampah?” bisik perasaanku
Karya,
MOHD ADID AB RAHMAN
Jasin, Melaka.
25 NOV 2021
Tentang Penulis/Penyair
Mohd. Adid Ab. Rahman. Sekarang bermukim di Selandar, Melaka dan Mengajar di SMK Iskandar Shah, Jasin, Melaka Malaysia. Pernah menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam jurusan Dakwah.
Antologi bersama: Antologi Puisi ‘Suara Kita Seribu Sajak Merdeka’ (2009), Antologi
‘Tanduo Oh Tanduo’ (2013), Antologi ‘Belati Cinta Zulaikha’ (2003) ‘Kebentangkan Sehelai Peta’ (2014) menjadi teks KOMSAS SPM, Ýang Satu (2019).Suara Dari Jiwa (2019) Gumpalan dari Jiwa (2019) Terima Kasih Tuhan (2019) Merentas Sempadan (2020) Ruang Bicara (2020) Angin Rindu (Gapadu 2020), Hujan Kata (KembaraSastera 2020), Ramadhan Kareem (Tinta Karya 2020) Antologi Klate Di Hati (GEMA 2020)Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK2020) Citra Yang Tak Padam (Narangkai Publications 2021) Sejernih Embun (KS 2021) VIRUS (GAPADU 2021) Munajat untuk Palestin (PPJ 2021)dan lain-lain.
Sekarang menjadi ahli Ikatan Persurat Melayu Melaka (IPM) . Karya pernah tersiar di Dewan Sastera, Solusi Majalah Pendidik, Sinar Harian, Berita Harian,Harakah,Mingguan Malaysia.