Karya Enzuharisman
Ibarat bunga
kadang berkembang indah, kadang tersungkur layu
kadang-kadang tersiram oleh hujan angin lalu
Kadang tarbakar tembikar matahari ☀️
jika kau hilang, kan kucari lagi
jika kau rusak akan ku perbaiki
Jika kau pergi, kan ku susuri
tapi jika kau mati,
aku takkan sudi mengikutimu
dan aku berteriak dengan lisan hatiku…dengan keras..
bangkitlah!! bangunlah!! bersama puing-puing ini.
Besok lusa kita buat perhitungan lagi…
(Dalam Bantal Tanpa Kapas adalah puisi terakhir karya Enzuharisman, S.Pd. guru SMP 5 Sabang, ia lahir di Aceh Selatan, 8 Desember 1979. Enzuharisman meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di Jln. Nasional Nagan Raya menuju Blang Pidie tepatnya di desa Gunung Samarinda, Kec. Babahrot, Kab. Aceh Barat. Kejadian yang memilukan itu terjadi pada hari Senin, 12 Desember 2021, sekira pukul 16.30 WIB saat ia menuju Aceh Selatan berencana menjenguk orangtuanya yang sedang sakit. Enzuharisman merupakan alumni FKIP, Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
Sumber puisi : Facebook Enzuharisman
Editor : Hamdani Mulya