• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, March 30, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Bingkai

Menulis dan Melukis: Sama

admin by admin
November 20, 2021
in Bingkai, Literasi, Melukis, Menulis
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

Oleh Ahmad Rizali

Berdomisili di Depok, Jawa Barat

Menulis itu adalah menceritakan kembali dalam sebuah narasi gagasan yang terangkai dalam pikiran penulis. Oleh sebab itu saya setuju perkataan “anda adalah apa yang anda tulis”.

Jika yang anda pikirkan adalah berita berita medsos yang gosip, ringan, jenaka dan sejenisnya, maka hal itu pula yang akan muncul di tulisan kita. Sehingga dengan cukup mudah bisa diduga perhatian dan lingkup serta “jajahan” bacaan serta pergaulan sang penulis.

Medsos memberi kita “kanvas” menulis di manapun kita ingin “melukis” kala sebuah gagasan atau kunci gagasan muncul. Jika pergaulan dengan manusia, alam dan buku luas, maka kata kunci yang muncul sebagai pemantik “lukisan” akan dengan cepat dirangkai menjadi sebuah tulisan. 

Tidak jarang, kata kunci pemantik itu lewat begitu saja tanpa sempat disentuh. Mungkin dari kearifan ini ada seorang pesohor mengatakan “Tuhan menciptakan titik dan pena atau kuas menggerakkannya menjadi tulisan dan gambar….” Dia artikan, ketika titik ciptaanNya tak digerakan mahluk, maka Titiklah dia.

Demikian pula sebuah tulisan dan gambar/lukisan, jika “titik” kata pemantik itu tidak digerakan, maka akan Gone With The Wind. Jadi, titik pemantik yang merupakan hadiah itu akan bersatu dengan pengalaman dan isi kepala, hati dan semua organ penulis dan pelukis untuk menghasilkan tulisan dan lukisan. 

Sampai di sini, kita faham mengapa ada tulisan dan lukisan yang menjadi Magnum Opus sang penulis dan pelukis. Ada pula yang secara teknis mampu menulis dan melukis, namun kering kerontang tak bermakna, kecuali sosok tulisan lukisan itu.

Related

Previous Post

Covid, Sudahi Kabarmu!

Next Post

Hanya Asa

admin

admin

Next Post

Hanya Asa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

I am Dreaming  to Make  A Book

I am Dreaming to Make A Book

8 hours ago
HABIBIE, TEKNOLOGI DAN CINTA SEJATI, Kenangan Yang Tak Terlupa

HABIBIE, TEKNOLOGI DAN CINTA SEJATI, Kenangan Yang Tak Terlupa

12 hours ago

Trending

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago
Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

4 days ago

Popular

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

1 month ago
MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago
Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

2 weeks ago

Spam Blocked

12,648 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version