*Tekan Penularan Covid-19
Banda Aceh – Potretonline.com, 01/09/21. Menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang kian meningkat, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama TNI-Polri melakukan rapat dan berkomitmen untuk meningkatkan upaya testing dan tracing dari kontak erat Covid-19 di Aula Ibnu Sina.
Adapun ini sesuai dengan misi Wali Kota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak, MM dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kota Banda Aceh.
Rapat tersebut turut dihadiri Kasat Binmas Polresta Banda Aceh Kompol Saiful Anam, Dandenkeslap Mayor Ckm. Bowo Suryo Utomo, Pasi Op 0101/Abes Mayor Inf. Mutrisno, Kepala Puskesmas, Danramil, dan Kapolsek se-Kota Banda Aceh, Senin (30/8).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes mengatakan tujuan dari testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) adalah untuk menemukan kasus-kasus baru secara cepat. Kuncinya ada di testing, apabila sudah dilakukan testing maka kasus bisa lebih cepat ditangani dan dapat meminimalisir kasus kematian akibat Covid-19.
Lukman menjelaskan ada empat indikator pengendalian Covid-19. Pertama adalah angka positivity rate kurang dari 5 persen, kedua Bed Occupancy Rate (BOR) kurang dari 50 persen, ketiga fatality rate rendah (kurang dari 3 persen) dan recovery rate tinggi (lebih dari 90 persen).
“Saat ini Banda Aceh sudah menyediakan 42.000 rapid test antigen,” tuturnya.
Kadinkes berharap, masyarakat yang memiliki kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk tidak menolak dilakukan rapid test antigen. Hal ini guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Kota Banda Aceh.
Saat ini pelacakan kontak (tracing) yang menjadi bagian dari 3T (testing, tracing, treatment) sudah diperkuat melalui sistem digital. Digital tracing dilaksanakan melalui aplikasi Silacak untuk meningkatkan telusur yang dilakukan para tracer.
Petugas tracer yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan petugas puskesmas nantinya akan menginput data pemantauan harian, kontak erat dan kasus konfirmasi ke dalam aplikasi Silacak.TM/Hz)