Aceh Besar -Potretonline.com, 10/09/21. Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh memaparkan program pembangunan (masterplan) Kawasan Wakaf Terpadu berbasis Perkebunan dan Ternak di depan Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI) Harvick Hasnul Qolbi pada Rabu (8/9/2021) di Kebun Kurma Barbate, Aceh Besar.
Husaini Ismail Head Regional ACT Sumbagut memaparkan program pengembangan Kawasan Wakaf Terpadu (KWT) yang ada di Aceh. Lokasi dimana KWT tersebut sedang dikembangkan adalah KWT Barbate, KWT Lembah Seulawah, KWT Aceh Jaya.
“Saat ini ada tiga tempat yang ACT sedang kembangkan menjadi kawasan wakaf terpadu. Salah satunya ada di Barbate, dan yang dikembangkan disini adalah dari pengelolaan wakaf kebun kurma serta Lumbung Ternak Wakaf (LTW) berupa domba,” ujar Husaini.
Kehadiran kawasan wakaf terpadu ini disambut baik oleh Wamentan RI. Lebih jauh Husaini menjelaskan di kawasan Barbate juga memiliki potensial yang besar dalam pengembangan agrowisata dan agroindustri. Hingga kini, KWT Barbate sangat potensial menjadi kawasan agrowisata dan agroindustri. Dimana fasilitas yang ada sangat mendukung, seperti adanya masjid, area rekreasi keluarga di kawasan kebun kurma, dan adanya LTW yang memberdayakan sentra peternakan yang berintegrasi dengan dayah setempat.
“Bayangkan terbedayanya masyarakat dan petani dengan adanya 1.000 ekor domba yang dikelola di daerah ini. Juga dengan suburnya pohon kurma, para pengunjung dapat mengolah sendiri kurma yang sudah mereka petik. KWT Barbate juga akan menjadi sentra Agroedukasi,” tambah Husaini.
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi datang ke Barbate setelah agenda melakukan kunjungan kerja ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe. Dalam pertemuan singkat di Barbate ini turut berhadir juga Dirut Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal, Dirut Keuangan dan Umum PT PIM Rochan Syamsul Hadi, Ketua HKTI dan DPN Pemuda HKTI, dan Para Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Pangan Provinsi Aceh. []