Oleh Drs. Hasbi Yusuf
Sebagian besar kami gagal total mewariskan keteladanan untuk kalian generasi penerus bangsa. Terlalu lama kami dibuai di dalam zona kenyamanan yang sesungguhnya demi Allah kita akui terlalu semu dan menipu kalian dan kita semua. Generasi sebelum kami telah mampu mengantarkan kita semua ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia. Tongkat estafet yang kami ambil alih sejak itu ternyata tidak mampu mengantarkan kita menuju masuk ke zona kemerdekaan sesungguhnya. Kami hanya sibuk berputar-putar saja sekitar pintu gerbang kemerdekaan kita. Kami tidak kuasa masuk ke dalam ruang kemerdekaan sesungguhnya. Malah telah banyak di antara kami yang memutar haluan, mencari jalan lain yang berbeda dari tujuan suci semula. Mungkin juga ada yang sangat kental dengan keinginan mengkhianati jasa, darah dan nyawa para syuhada.
Jangan teruskan sandiwara kenyamanan semu ini yang telah lama menipu kami yang akan membelenggu masa depan kalian dan kita semua. Segera tinggalkan zona kemunafikan ini, bangkit dan mulailah dengan perjuangan baru, namun tetap setia kepada cita-cita para syuhada yang telah berjuang iklas untuk kemerdekaan bangsa. Ubahlah mainset kita sekarang kepada perjuangan baru membangun masa depan dengan bekerja keras sejak dini tanpa menggantungkan harapan hampa yang akan mendera kalian generasi muda di masa akan datang selamanya.
Sekeliling kita semakin penuh dengan setan bergentayangan, ada yang berwujud jin semakin banyak juga dari bangsa manusia. Oleh sebab itu janganlah kalian hidup santai dan apatis, serta menyalahkan siapa pun dan pasrah dengan keadaan yang menimpa. Generasi kami cuma sibuk membanggakan sejarah kehebatan nenek moyang kita, sehingga lupa menorehkan sejarah perjuangan kami sendiri untuk menjadi kebanggaan kalian semua. Kami hanya mampu berpesan untuk kalian semua, janganlah terlalu bangga karena orang tua kalian masih kebetulan ada menyimpan harta. Harta itupun entah dari mana. Entah halal, entah haram, entah Syubhat adanya. Sementara itu sangat banyak di antara kita, hidup miskin ilmu dan malah lebih banyak yang miskin harta. Bahkan banyak juga yang sudah papa, dan malah ada juga yang kelaparan, tapi pura-pura kaya.
Wahai generasi muda, Bukalah laptopmu untuk berselancar dengan ilmu, walau itu sangat tidak mamadai sama sekali. Selanjutnya jelajahi negeri dan seluruh penjuru dunia; Belajarlah secara mandiri; Eksplorasi, investigasi serta kumpulkanlah data dan fakta sebanyak-banyaknya, dan gunakan untuk menyusun serta membuat tahapan apa yang kamu mampu. Jika kalian menghadapi kesulitan, temui dan berkonsultasi dengan gurumu, mintalah nasihat dan doa darinya. Mana tahu mereka masih mampu memberi petuah buat dirimu, meskipun kehidupan gurumu jauh dari ukuran keberhasilan normatif kebanyakan orang saat ini, apalagi dengan yang namanya kemewahan.
Hari ini laptopmu adalah sumber ilmu penyambung lidah gurumu yang kemungkinan mereka telah banyak yang telah tiada. Jikapun masih ada mungkin sudah tidak lagi terlalu mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat perkembangannya. Rencanakan masa depanmu. Matangkan Pikiranmu. Persiapkan dirimu. Songsonglah masa depanmu, maka singsingkan lengan bajumu.
Wahai generasi muda,
Bukalah laptopmu, tapi … pesan kami jangan habiskan masa dan waktu hanya untuk manjakan dirimu, main games dan menjadi penonton saja sepanjang hidupmu. Kami tidak mampu membayangkan bagaimana keadaan hari-hari di depan kalian ke depannya.