(Refleksi Webinar Gerakan Naional Lierasi Digital 2021) Oleh: Vera Hastuti, S.Pd., M.Pd
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan model daring online kembali diterapkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Aceh Tengah. Kebijakan ini terpaksa diambil sebagai salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19. Meningkatnya angka pasien positif corona membuat pemerintah harus mengambil langkah cepat demi mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.
Dunia pendidikan saat ini sekan mati suri.
Untunglah, berkat bantuan teknologi, pendidikan selama pandemi tidak terhenti. Kegiatan transfer ilmu antara guru dan siswa masih dapat tetap dilaksanakan melalui media teknologi digital. Memang harus diakui, teknologi tidak bisa secara masif menggantikan peran guru dalam interaksi belajar mengajar. Namun, Untuk saat ini, apapun alasannya, apapun hambatannya, pendidikan harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti.
Literasi Digital
Pandemi telah membuat transformasi baru pada wajah pendidikan di Indonesia bahkan di dunia. Pendidikan yang biasanya diadakan tatap muka di depan kelas antara guru dan siswa kini beralih dengan menggunakan Handpohone atau laptop. Teknologi digital dan pendidikan adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan berlanjutnya belajar jarak jauh (PPJ) membuat teknologi digital menjadi hal yang sangat penting.
Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya. (Devri Suherdi, 2021).
Menciptakan masyarakat yang cakap dengan literasi digital adalah salah satu cara untuk mendukung terwujudnya agenda perubahan pembelajaran digital.
Literasi digital dapat membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan ruang digital yang aman, beretika, dan produktif.
Segitiga Emas Pendidikan di Masa Pandemi
Pembelajaran yang baik dengan menggunakan teknologi digital harus diciptakan. Di masa pandemi, orang tua, guru dan siswa disebut sebagai segitiga emas pendidikan. Ketiga unsur penting ini menjadi kunci utama suksesnya pembelajaran Jarak jauh (PJJ) baik dilaksanakan secara luring atau daring.
Tentunya, banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam perubahan tranformasi pendidikan ini. Bila, ketiga unsur penting ini saling bekerja sama dan memiliki satu pemahaman yang sama, diharapkan akan tercapai pembelajaran yang efektif dan maksimal.
Literasi Digital bagi Orang Tua
Orang tua, sebagai salah satu unsur penting segitiga emas pendidikan, perlu memiliki pemahaman literasi. Hal ini karena intensnya anak-anak dalam menggunakan teknologi digital. Literasi digital bagi orang tua diantaranya mendampingi dan mengawasi anak, terutama anak yang masih berusia dini. Maksimalnya waktu orang tua saat berkomunikasi, membimbing, memberi saran serta mengevaluasi terkait aplikasi atau konten internet yang di konsumsi anak bisa meningkatkan kualitas belajar anak.
Dekatnya anak-anak dengan dunia digital terutama media sosial rentan terhadap pengaruh- pengaruh negatif. Selain meningkatkan risiko cyberbullying atau perundungan siber, media sosial juga rentan terhadap penipuan yang berkedok dunia digital. Akibat penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan kecemasan bagi anak. Bila orang tua memaksimalkan pemahaman literasi digital dan langsung mengaplikasikannya, maka efek negatif dari pemakaian digital dapat diminalisir.
Literasi Digital bagi Siswa
Literasi digital bagi siswa menjadi penting karena bisa membantu siswa untuk mampu berpikir kiris, kreatif dan inovatif. Pemahaman digital yang baik akan mampu membuat siswa lebih beretika dalam menggunakan teknologi digital. Literasi digital juga mampu membantengi siswa dari berita hoaks. Siswa yang telah terbiasa dengan literasi digital akan mampu menerima dan mengelola informasi yang didapat dengan baik. Serta akan mampu menyelesaikan masalah dengan lebih bijaksana. Literasi digital juga dapat menjadikan siswa lebih lancar dan bisa berkolaborasi dengan lebih banyak orang.
Literasi Digital bagi Guru
Pandemi Covid -19 menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Dengan literasi digital, pembelajaran yang baik dan inovatif dapat diciptakan. Di masa ini, guru dituntut untuk mengembangkan kreativitas pembelajaran dengan menggunaan teknologi digital. Pembelajaran dengan digital bukan hanya sekadar untuk transfer pengetahuan, tapi juga bagaimana pembelajaran itu bisa tersampaikan dengan baik. Pengembangan digital di dalam dunia pendidikan harus selalu dikembangkan, terutama kemampuan atau kecakapan dalam mengaplikasikan teknologi digital.
Literasi digital bisa memudahkan terwujudnya pembelajaran digital yang efektif, kreatif dan optimal. Tiga segitiga emas pendidikan sebagai unsur utama suksesnya pembelajaran online harus saling berkontribusi dan bersinergi.
Dengan optimalnya kinerja ketiga unsur penting itu, diharapkan kita bisa bersama menghadapi era pendidikan digital dengan lebih baik, arif dan bijaksana. Dengan begitu, kita berharap pendidikan tetap berjalan dengan baik dan optimal walaupun dengan menggunakan teknologi digital.
*Guru SMAN 1 Takengon, tinggal di Lorong MJM, Takengon, Aceh Tengah