Oleh: Teuku Hendri Saifullah
Berdomisili di Manggeng, Aceh Barat Daya
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah atas karuniaNya yang pada saat ini kita telah berada pada awal tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah. Sebuah nikmat yang patut kita syukuri dengan sepenuh hati.
Pergantian tahun memang lumrah terjadi dan menjadi sunnatullah, baik tahun masehi ataupun tahun Hijriyah. Semua akan berjalan secara otomatis atas kehendak sang pencipta waktu. Allah swt
Tak ada seorangpun bisa mempercepat atau memperlambat jalannya waktu. Hanya saja kita cuma bisa mengisi waktu tersebut dengan sebaik – baiknya. Karena waktu merupakan barometer rugi atau tidaknya seorang muslim. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-‘Ashr
وَٱلۡعَصۡرِإِنَّٱلۡإِنسَـٰنَلَفِیخُسۡرٍإِلَّاٱلَّذِینَءَامَنُوا۟وَعَمِلُوا۟ٱلصَّـٰلِحَـٰتِوَتَوَاصَوۡا۟بِٱلۡحَقِّوَتَوَاصَوۡا۟بِٱلصَّبۡرِ
1. Demi masa.
2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
[Surat Al-‘Ashr 1 – 3]
Waktu yang kita jalani semuanya sama diberikan oleh Allah yaitu 24 jam dalam sehari semalam. Maka sangatlah perlu kita perhatikan pemanfaatan waktu agar tidak termasuk golongan orang yang rugi.
Predikat “rugi” yang dikatakan oleh Allah swt memiliki banyak pengertian, salah satunya adalah seperti yang dikatakn di dalam tafsir lbnu Katsir yang penulis kutip dari laman www.ibnukatsironline.com.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kata Al Asr artinya zaman atau masa yang padanya Bani Adam (manusia) bergerak melakukan perbuatan baik dan buruk.
Pada ayat pertama Allah Swt, bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa.
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir mengatakan ada pengecualian dari jenis manusia yang terhindar dari kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya mengerjakan amal-amal yang saleh. Maksudnya orang yang senantiasa menunaikan perintah Allah dan meninggalkan semua yang diharamkan.
Pada ayat terakhir dikatakan bahwa cara yang dapat dilakukan agar dapat keberuntungam adalah tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta gangguan yang menyakitkan dari orang lain serta mengajak melakukan kebajikan dan melarang melakukan kemungkaran.
Alanglah baiknya jika kita bisa dapat mengambil hikmah dari pergantian tahun baru islam yang sedang kita peringati hari ini, di antaranya adalah
1. Kesempatan bertaubat masih ada
Manusia dalam kehidupan di dunia ini tidak lepas dari yang namanya dosa dan kesalahan. Secara umum perbuatan dosa manusia akan terimplikasi dalam 2 hubungan.
Pertama, hubungan dengan Allah, kita bisa berdosa dengan meninggalkan ibadah seperti shalat, zakat, dan ibadah lainnya. Kedua, perbuatan dosa yang berhubungan dengan sesama manusia dan ini kemudian dapat dibagi kepada dua kategori yaitu yang dilakukan dengan sengaja, seperti berbuat maksiat, kriminal dan lain sebagainya dan ada yang tidak disengaja seperti salah paham dalam ucapan atau tindakan sehingga membuat orang lain tersakiti.
Kesemua dosa yang pernah dan telah kita lakukan menjadi sebuah catatan untuk segera kita hapus dengan bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak minta ampun (beristiqhfar) serta meminta maaf kepada orang lain yang pernah kita sakiti.
Awal tahun ini menjadi lembaran baru kita agar dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan tidak terulang kembali. Dan bertekad untuk menjadi muslim yang lebih baik.
2. Masa Memperbanyak Bekal Ibadah
Kita dapat melihat dalam kehidupan di sekitar kita, orang-orang yang selama ini bergaul dengan kita ataupun pernah berjumpa atau bertegur sapa, namun pada saat ini mereka telah tiada, mereka telah meninggal dunia. Semua mereka membawa bekal amal ibadah mereka masing-masing.
Siap atau tidak siap, giliran untuk dipanggil oleh Allah akan kita rasakan. Entah besok, lusa atau kapan, semuanya adalah rahasia Allah swt. Meninggalnya saudara atau teman kita tersebut haruslah menjadi pelajaran penting bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Karena ketika sudah tiba saatnya tak akan ada lagi gunanya harta jabatan, dan kekayaan lainnya. Semuanya akan kita tinggalkan. Kecuali amal saleh yang menjadi bekal kelak kita di hari akhir nanti.
Amal ibadah adalah sebuah bekal yang sangat penting dalam menghadapi datangnya saat yang mengerikan yaitu sakaratul maut. Sebagai muslim yang cerdas sudah selayaknya awal tahun baru ini dijadikan awal kita mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya dengan melaksanakan perintah allah seperti salat wajib sebaiknya berjamaah dan diiringi dengan salat sunat, puasa wajib dan juga puasa sunat serta membayar zakat serta memperbanyak infaq, shadaqah dan amal ibadah lainnya.
Semoga dengan 2 hikmah ini menjadikan kita menjadi muslim yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selamat Tahun Baru Islam 1443 H
Manggeng, 1 Muharram 1443 H/10 Agustus 2021