Oleh Nopa Ramadhani
Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Ada yang terasa aneh di kalangan lulusan sekolah menengah kala ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi,PT atau pun PTS. Keanehan karena banyak yang tidak mengenal program studi atau jurusan yang mereka pilih. Sebagai contoh adalah program studi Bimbingan dan Konseling.
Ya, belum banyak lulusan SMA yang mengetahui tentang jurusan bimbingan konseling di kalangan masyarakat bahkan saya pun sebelum mengambil jurusan ini, saya tidak pernah mendengar apa itu BK, karena di sekolah saya tidak ada guru yang lulusan BK. Kalau pun ada guru BK, mereka bukan sebagai guru yang berlatarbelakang pendidikan di BK. Jadi tugas guru BK diberikan kepada guru yang tidak profesional untuk menjadi guru BK dan itu adalah kesalahan yang besar. Dikatakan demikian, karena untuk menjadi guru BK harus yang profesional dan lulusan BK.
Nah, setelah saya mengetahui apa itu BK saya jadi tahu bahwa guru BK sangat diperlukan di sekolah. Saya mengambil jurusan BK ini karena saya melihat bahwa peluang atau lapangan pekerjaan dan karir yang jelas. Khusus untuk lulusan BK kini sangat dibutuhkan di daerah saya sendiri. Banyak sekolah yang saat ini mencari lulusan BK untuk menjadi guru di sekolah tersebut, terlebih untuk daerah – daerah terpencil seperti daerah saya di Simeulue.
Setelah menjadi mahasiswi jurusan BK, saya sekarang bisa sangat menyukai ini tentang materi- materi bimbingan dan konseling, mulai dari pengertian, prinsip, tujuan serta metodologi BK dan lainnya.
Saya mulai memahami kalau Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang sedang dialaminya.
Setelah masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling, ternyata ada banyak asas yang perlu diketahui dan dipatuhi oleh seorang petugas BK atau konselor. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Kerahasiaan. Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik. Kedua, asas kesukarelaan. Adanya kesukaan dan kesukarelaan peserta didik mengikuti pelayanan yang diperlukan baginya. Ke tiga, keterbukaan. Tujuannya agar peserta didik terbuka dan jujur dalam memberikan keterangan tentang dirinya dan sekitarnya yang berguna bagi pengembangan dirinya. Ke empat, kegiatan. Ini dimaksudkan agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan layanan yang diperuntukkan baginya. Ke lima, kemandirian. Diharapkan peserta didik mandiri dengan ciri mengenal, menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. ke enam, kekinian. Permasalahan peserta didik yang dilayani dalam kondisinya sekarang. Ke tujuh, kedinamisan. Isi pelayanan terhadap sasaran pelayananyang sama hendaknya selalu maju, tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan. Ke delapan, keterpaduan. Pelayanan yang diberikan oleh guru pembimbing atau pihak lain saling menunjang, harmonis, dan terpadu dalam bekerja sama. Ke sembilan, keharmonisan. Pelayanan yang diberikan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku, supaya peserta didik memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
Ke sepuluh, keahlian. Pelayanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Ke sebelas, Alih Tangan Kasus. Pihak-pihak yang tidak mampu menyelanggarakan layanan secara tepat dan tuntas atas permasalahan peserta didik mengalihtangankan kepada pihak yang lebih ahli.
Nah, di atas adalah sedikit penjelasan apa itu BK,dan bagaimana asas di dalam bimbingan dan konseling. Saya pribadi sangat bersyukur telah mengambil jurusan ini karena lulusan BK untuk saat ini dan nanti akan selalu dibutuhkan di manapun dan peluang kerja yang besar untuk daerah kabupaten saya sendiri dibutuhkan calon pegawai negeri sipil(CPNS ) sebanyak 45 orang, tetapi tidak banyak pendaftarnya karena belum banyak lulusan BK di Daerah saya.
Akhirnya, dengan beristqamah, saya tekuni semua hal selama belajar di bimbingan konseling. Semoga kedepannya kinerja BK semakin baik dan profesional.