Oleh Teuku Musyir
Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu Prodi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dari 13 prodi yang yang ada di Tarbiyah. Prodi ini merupakan prodi termuda yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Prodi ini disahkan pada tahun 2014 yang telah mensarjanakan banyak alumni. Artinya, sudah banyak melahirkan sarjana BK yang mampu membantu masyarakat di lembaga-lembaga pendidikan. Walau demikian, masih banyak orang yang tidak memahami dengan benar akan keberadaan bimbingan dan konseling ini.
Padahal, Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli). Tujuannya bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Nah… mungkin saat ini jika dikatakan bimbingan dan konseling, maka presepsi orang-orang pasti akan mengarah bahwasannya Guru BK adalah polisi sekolah, guru kiler dan sebagainya. Kita bisa lihat bahwa pengetahuan tentang bimbingan dan konseling ini masih minim dan yang merangkap menjadi guru BK ini bukanlah ahlinya sendiri di bidang BK.
Kemudian, sekarang ini minat pendidikan orang-orang terhadap Prodi Bimbingan dan Konseling masih kurang, terkadang mereka berfikir bahwa prodi ini hanya untuk memarahi, menasehati, menghukum peserta didik saja. Pada dasarnya prodi ini membimbing, mengarahkan peserta didik baik itu permasalahan dirinya maupun perkembangan minat bakat yang akan dia capai di masa depan nanti. Jadi karena penilaian peserta didik terhadap Guru BK ini, terasa menakutkan, bukanlah senang.
Padahal pekerjaan Guru BK ini memang sedang diperlukan di berbagai sekolah, baik itu SD,SMP maupun SMA, akan tetapi dikarenakan pemikiran sudah tertanam bahwa guru BK adalah sosok seorang guru yang kiler yang kerjaannya hanya menghukum peserta didik yang bermasalah saja.
Jika dilihat dari sisi positifnya menjadi guru BK ini sangatlah indah, karena selain menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik, juga mengembangkan bakat minat yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik itu sendiri.
Terkadang orang bertanya-tanya mengapa harus kuliah di prodi bimbingan dan konseling?. Pada dasarnya prodi ini sangatlah berpengaruh bagi peserta didik yang akan dididik oleh seorang konselor professional yang menjadikan peserta didik menjadi lebih jadi diri sendiri, mempunyai prinsip sendiri.
1. Pengetahuan
Ilmu yang didapat di prodi ini bisa dikatakan berpengaruh terhadap peserta didik, karena kita membimbing ratusan jiwa dalam sekolah. Ini merupakan suatu hal yang tidak mudah diemban oleh sembarang orang. Ilmu yang didapat pada prodi ini membuat kita bisa memahami tingkah laku peserta didik. Prodi ini juga mempelajari pembelajaran tentang perpsikologian/ kejiawaan.
2. Keuntungan memilih Prodi BK
Dengan memilih prodi ini kita akan selalu update terhadap perkembangan pendidikan. Dengan menjadi Guru BK, kita akan diarahkan untuk bisa memahami karakter dan cara menyikapi atau berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. Jjadi “Pantaskan Diri Menjadi Guru BK Yang Dikagumi Peserta Didik Bukan Ditakuti”. Bahkan, kita juga dapat mengatasi masalah dengan cara yang bijak sehingga tidak mudah menghakimi peserta didik yang tengah mengalami masalah.
3. Peluang Kerja
Mengapa Guru BK? Guru BK pada saat ini menjadi ujung tombak keberhasilan pengembangan peserta didik. Guru BK sangat bermanfaat dan berpengaruh tinggi dalam pendidikan dan juga guru BK ini di antara yang sangat diperhitungkan. Salah satu peluang kerjanya bisa di pusat rehabilitasi yang sangat memerlukan seorang konselor, karena konselor bisa menuntaskan masalah psikologi mereka dan juga menjadi sebagai media atau tempat konseling akan permasalahan yang di rasakan oleh masyarakat.
4. Menjadi Lembaga Kesehatan Mental.
Di sini kita akan bertanggung jawab untuk menolong menuntaskan permasalahan-permasalahan terhadap mental masyarakat yang mentalnya terganggu. Apalagi sekarang ini populasi manusia kian tinggi dan pertumbuhan globalisasi pun kian berkembang. Hal ini tentu saja akan menciptakan persaingan antara pribadi manusia yang semakin ketat dalam beberapa aspek. Maka tak diherankan lagi pada akhirnya tidak sedikit manusia yang merasakan permasalahan dan juga tidak sedikit pula hingga mengalami stress berkempanjangan.
Jadi, lulusan SMA dan sederajat yang mau kuliah di prodi Bimbingan dan Konseling, tidak perlu cemas, tetapi harus lebih optimis dan bahagia. Begitu jugalah dengan orang tua, agar tidak melarang anak memilih pendidikan di jalur ini. Ingat, banyak untungnya.