• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Sunday, January 29, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Aceh

SURAT DARI BLORA

admin by admin
July 7, 2021
in Aceh, Blora, Makam, Pahlawan
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Mendengar nama Blora, kita semua tahu bahwa Blora adalah 1 (satu) Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Blora yang dikenal dengan julukan “Kota Jati” memiliki ikon flora yang juga “Jati”, berjarak 127 km di sebelah timur Jawa Tengah. Dengan jumlah penduduk 925.642 (2019) dan luas wilayah 1.820,59 km, secara Administratif Blora berbatasan langsung dengan beberapa Kabupaten. 

 

Di sisi utara Blora, berbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang. Di sisi Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi (Jatim). Di sisi Timur, Blora berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, dan di sisi Barat, Blora berbatasan dengan Kabupaten Grobokan.Itulah selintas tentang Kota Blora yang menjadi tempat bersejarah bagi seorang pejuang perempuan Aceh, yang sampai batas usia dan perjuangannya membela marwah bangsa, berakhir di Blora.

 

Pocut Meurah Intan, dikenal juga dengan nama Pocut Di Biheue, berdasarkan catatan sejarah, beliau lahir di Biheue Tahun 1833 dan merupakan pejuang perempuan Aceh yang berasal dari sebuah daerah Kenegaraan (Ulee Balang), di daerah kekuasaan Kesultanan Aceh, yang berdiri sejak 1496 – 1903.

 

Biheue masuk ke dalam wilayah Sagi XXII Mukim, akibat terjadi konflik politik pada abad XIX, Biheue menjadi bagian wilayah XII Mukim, yang mencakup dan menguasai daerah Pidie, Batee, Padang Tiji, Kalee dan Laweung. 

 

Pocut Meurah Intan/Pocut Di Biheue bersuamikan Tuanku Abdul Majid bin Tuanku Abbas bin Sultan Alauddin Johar Alamsyah. Beliau memiliki 3 putra yang kesemuanya adalah pejuang muda yang tangguh, seperti Tuanku Muhammad Batee, Tuanku Budiman dan Tuanku Nurdin. Pocut Di Bihue juga Ibunda dari Permaisuri Raja Aceh terakhir, Sultan Muhammad Daud Syah, yang mangkat Tahun 1939 dalam pengasingannya di Batavia. 

 

Sebagai Komandan Gerilya, dalam perjuangannya, Pocut sangat di incar dan menjadi target utama penjajah Belanda, hingga beliau dapat ditangkap di Wilayah Laweung pada tahun 1902.Pasukan Belanda yang di pimpin Velman menjuluki keberanian aksiperlawanannya dengan julukan “Heldaftig ” yang berarti “Gagah Berani”. Walau tubuh serta badan tercabik dan terkoyak-koyak oleh senjata perang, namun  semangat berjuang demi kedaulatan bangsa menjadi tekadnya. 

 

Setelah ditangkap lalu dipenjarakan oleh Belandabersama anaknya di Kutaradja, Belanda memutuskan untuk membuang dan mengasingkan Pocut ke Blora tahun 1905, bersama anaknya Tuanku Budiman dan Tuanku Nurdin, sedangkan Tuanku Muhammad Batee di buang dan diangsingkan ke suatu tempat di Sulawesi Utara. 

 

Dalam pengasingannya di Blora, Pocut Meurah Intan/Pocut Di Biheue bersahabat baik dengan seorang Ningrat yang bernama RM Ngabehi Dono Muchammad. Dengan akrabnya persahatan itu, Pocut berpesan, jika beliau mangkat, izinkanlah dia dimakamkan di Blora,dan RM. Ngabehi Dono Muchammad mengabulkan pesan itu.  Hingga kini makam Pocut Meurah Intan berada di Komplek Makam Tegal Sari, Dukuh Punggur Tegalan, desa Temu Rejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, yang berjarak + 5 km arah utara alun-alun Kota Blora. 

 

Sungguh hebat dan dahsyatnya perjuangan dan perlawanan Pocut Meurah Intan, hingga mengkat dalam pengasingannya pada tanggal 20 September 1937, di Blora, kota tercintanya. 

 

Hingga saat ini perjuangan pejuang perempuan Aceh Pocut Meurah Intan menjadi semangat untuk peziarah, generasi muda, masyarakat Nusantara. Makam yang berbentuk nisan “khas” itu, tidak dihiasi oleh kehebatan apapun. Bahkan tulisan 2091937 tanggal mangkatnyapun hampir hilang tertutup dan tersapu cat yang lekang. Kondisi makam pejuang ini, perlu ditingkatkan perawatan dan perbaikannya demi menjaga serta melestarikan salah satu potensi cagar budaya di Blora.

 

Suatu kehormatan bagi Rakyat dan Pemerintah Aceh, demi terwujudnya upaya pelestarian potensi Cagar Budaya dan perawatan makam terhormat pejuang perempuan Aceh itu, Bupati Kabupaten Blora Secara khusus mengirimkan surat kepada Gubernur Pemerintah Aceh, Tanggal 17 Juni 2021 dengan No. 459/2233. Surat khususnya ini berisi permohonan bantuan renovasi sekaligus merawat bersama makam pejuang bangsa ini. Secara rinci Bapak Bupati Blora menjabarkan  permohonannya agar silaturahmi Aceh – Blora tetap terjalin dengan rajutan “ Kilas Sejarah” yang dijaga hingga kini.


Mari kita rakyat dan Pemerintah Aceh bersatu fikir dan bersama sikap untuk menghargai jasa –jasa para pejuang dengan segala kemampuan, akal  dan ilmu yang sudah di berikan Allah SWT.

 

Semoga Pusara yang telah bertahun menjadi bukti hebatnya semangat perjuangan “Pejuang” Aceh ini, akan terus dihiasi oleh doa-doa dari peziarah Nuasantara, walau mereka tidak mengenalnya. Tetapi semangat Pocut Meurah Intan seperti Julukannya “Heldhaftig ” menjadi Inspirasi untuk sebuah perjuangan generasi muda dalam membela NKRI. 

 

 

 

​Cut Putri Alyanur 

​BPPA di Jakarta 

  

 

 

 

 

 

Related

Previous Post

Menakar Masa Depan Bimbingan dan Konseling

Next Post

Bimbingan Konseling Kini Dan Esok

admin

admin

Next Post

Bimbingan Konseling Kini Dan Esok

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bunda  Siapa Meminta – Minta?

Bunda Siapa Meminta – Minta?

11 hours ago
Produk UMKM Ci Rasa Brownies Raih Penghargaan dari Pj Bupati Abdya

Produk UMKM Ci Rasa Brownies Raih Penghargaan dari Pj Bupati Abdya

12 hours ago

Trending

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago

Popular

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

9 months ago
Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

3 weeks ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago
Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

3 weeks ago

Spam Blocked

2,151 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version