Oleh : Nisa Urrahmi
Prodi : Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Konseling adalah seni. Kata konseling tidak lagi asing terdengar di telinga, namun masih ada juga beberapa yang terlihat bingung mendengar kata konseling atau bimbingan dan konseling. Ketika saya ditanya kuliah jurusan apa? Saya menjawab “bimbingan dan konseling”. Lalu terlihat ekspresi orang yang tidak tahu jurusan yang saya jalani dan kembali bertanya pada saya apa itu konseling?
Setelah saya menjelaskan barulah paham dengan kalimat “ooo” panjang yang terdengar, namun ada juga yang mengetahui luarnya saja atau salah pemahaman tentang konseling itu sebenarnya. Banyak yang berfikir bahwa bimbingan dan konseling itu adalah seorang guru BK. Memang benar, tapi setelah lulus nantinya kita bisa saja menjadi seorang guru BK, namun guru BK yang bagaimana? Apakah guru BK yang berurusan hanya dengan anak – anak bandel atau sudah mendapat julukan polisi sekolah dimana mengrazia siswa yang tidak patuh pada peraturan? Terlihat kejam dan ditakuti?
Sebenarnya seorang guru BK yang profesional tidak seperti itu. Guru BK tidak hanya mengatasi murid yang bermasalah, namun juga membimbing murid murid yang berprestasi mengarahkan minat dan bakat dan sosok yang disukai murid dimana murid bisa bercerita tanpa adanya rasa takut dan kekhawatiran ceritanya akan menalar kemana-mana melebar.
Bagi saya bimbingan dan konseling lebih dari itu, saya menyebutnya “seni”. Bagaimana tidak? Semua teknik yang dilakukan dalam bimbingan konseling itu seperti sebuah seni dan keajaiban. Seperti saat kita mengatasi seorang klien yang ingin bercerita tentang masalahnya; namun terlihat gugup dan enggan menceritakannya dan di sinilah seni itu muncul, bagaimana kita bisa membuat klien itu bercerita dengan leluasa. Hanya dengan satu kalimat saja yang kita ucapkan, seni bukan? Kita tidak menyentuhnya, tapi klient bisa merasakan kehangatan seperti peluk yang ia butuhkan. Kemudian, ketika mengatasi masalah pasti ada yang namanya “solusi” .
Orang berpikir pasti konselor lah yang memberikan solusi kepada konseli, namun seorang konselor profesional tidak memberikan solusi secara mutlak kepada konseli, tetapi membantu dan mengarah konseli agar bisa keluar dari masalahnya dengan mandiri. Solusi itu memang sudah ada dalam diri konseli, namun butuh penguatan dan dukungan dari konselor agar solusi itu berani diambil oleh konseli.
Ini benar – benar ajaib menurut saya. Bagaimana cara mengeluarkan seseorang dari masalah dengan kemampuan yang ia pikir tidak bisa, namun nyatanya ia sendiri yang menyelesaikannya dengan mandiri.
Terlepas dari itu masih banyak teknik lainnya yang bisa kita gunakan untuk mengekspresikan emosi kita mulai dengan cara menulis, berdialog, bermain drama, bahkan dengan musik dan masih banyak lagi. Itu semua adalah teknik dari bimbingan dan konseling. Itu semua adalah seni, seni mengekspresikan diri kita kepada dunia. Semakin saya mempelajarinya, semakin saya mencintai bimbingan dan konseling. Bagaimana tidak? Ketika seseorang di bawah kita ada untuk menguatkan dan ketika seseorang di atas kita ada sebagai alasannya dalam bimbingan yang ia lalui.
Salam hangat calon konselor muda.
Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli, baik secara langsung, maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu
konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya.
Mantap buk