ORANG-ORANG YANG KECEWA

Oleh Satria Dharma 

Berdomisili di Surabaya 

Adalah orang-orang yang tidak bisa menerima realita yang berbeda dari ekspektasinya. Dia berharap hari cerah dan ternyata hujan turun. Padahal dia sudah membayangkan jalan-jalan bersama pacarnya dengan baju barunya. Tapi orang yang bodoh dan kecewa adalah orang yang sudah tahu bahwa mendung sangat tebal, tapi tetap memakai baju barunya dan tetap berharap bisa berjalan-jalan dengan pacarnya,  lalu hujan turun dengan derasnya. Dia kecewa merasa dikhianati oleh sikap optimisnya. Bukan sikap optimisnya yang salah, tapi ekspektasinya yang tidak disesuaikan dengan realita yang ada. Dia tidak bisa menerima realita.

Tapi jika kita bersikap realistis dan menyesuaikan ekspektasi kita sesuai dengan realita, alias menerima keadaan apa adanya dan menyadarinya, maka kita tidak akan pernah merasa kecewa. Jika hari cerah kita berharap dapat menikmatinya bersama dengan orang yang kita kasihi. Jika mendung tebal kita menerima realita dan membuat rencana lain. Kita menyesuaikan ekspektasi kita sesuai dengan realita dan kita tetap bersyukur. 

Apakah kita termasuk orang bodoh yang akan selalu kecewa karena memasang ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita? 

Jelas sekali bahwa saat ini kita sedang dilanda pandemi. Itu adalah REALITA yang harus kita terima. Saat ini bukanlah masa yang normal sebagaimana biasanya. Hujan sedang turun dengan derasnya. Mengharapkan agar bisa jalan-jalan di bawah matahari yang cerah adalah tidak realistis dan jelas hanya akan membuat diri kita kecewa. Kita jelas akan tampak bodoh, jika tidak bisa menerima realita tersebut. Mahasiswa yang berdemo tidak menerima PPKM adalah sebuah pameran kebodohan, karena tidak bisa menerima realita. 

Jadi kalau Anda marah pada pemerintah karena membuat berbagai aturan pada saat pandemi ini, maka itu adalah SEBUAH KEBODOHAN yang disebabkan oleh ketidakmampuan Anda untuk menerima realita. Bukan hujannya yang salah, tapi ekspektasi Anda agar bisa berjalan-jalan di bawah sinar matahari yang tidak realistis.

Jangan membiarkan diri Anda terus berada dalam kondisi denial tidak bisa menerima realita. Betapa pun derasnya hujan, toh akan berhenti. Tak perlu membasahi diri dan baju baru Anda. Pandemi ini juga akan berlalu. Terima saja fakta dan realita yang ada dan syukuri kondisi apa pun yang kita miliki. Mari kita pikirkan apa kegiatan yang bermanfaat di dalam rumah ketika hujan deras turun.

Ingat bahwa bukan peristiwanya yang penting, tapi bagaimana kita bersikap terhadap peristiwa itu yang menjadikan kita seperti kita sekarang ini. 

Surabaya, 25 Juli 2021

Satria Dharma

Exit mobile version