• Login
No Result
View All Result
Potret Online
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa
No Result
View All Result
Potret Online
No Result
View All Result
Home Budaya

DUGAAN

admin by admin
July 18, 2021
in Budaya, Co, Essay, POTRET Budaya
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Ahmad Rizali

Berdomisili di Depok

Saya menduga, saudara kita yang masih dengan tenang menuju ke masjid untuk solat jumat itu, seperti perokok yang kecanduan dalam  arti positif. Jika tidak menuju masjid ketika hari jumat siang waktu waktu dhuhur itu, seperti gimana gitu. Para perokok juga punya anekdot “merokok bisa mati, tidak merokok juga mati, mari kita merokok saja”.

Selain itu, dugaan lain n, ada pula yang begitu percaya kepada takdir. Meski dihindari toh jika akan mati, saat diam di rumah juga mati,  lantas ditunjukkanlah bukti bukti itu. Yang terbesar adalah mereka yang berang dengan kebijakan pemerintah yang melarang umat Islam ke mesjid dan menuding macam macam. “Mal tidak ditutup,  mengapa rumah Tuhan ditutup ?  Padahal  Mal juga ditutup kecuali order daring. 

Saya tadi kaget, ketika santai bersiap mandi waktu dhuhur, masjid di RW tetangga yang rekor kematian melewati RW kami, tetap menyelenggarakan jumat dan khotbahnya adalah tentang cobaan manusia kepada kita. Apakah jamaah yang hadir banyak? Entahlah, tetapi jika ada tempat melepaskan kecanduan kita ternyata buka, seringkali meski pikiran dan hati menolak, namun dorongan alam bawah sadar kita akan menuntun hadir. Biasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”.

Ada lagi yang saya tak habis pikir. Masih ada manusia yang tak percaya adanya pagebluk ini dan anggap masalah flu biasa dan yang mati di RS itu ya karena penyakitnya: Jantung, Darah Tinggi, Diabet, Setrok, CA dan lain-lain, sehingga mereka juga tetap tak mengindahkan anjuran pemerintah. Bukankah kitab suci mengatakan “patuhi Allah, Rasul dan Ulil Amri kalian”. Jika tak patuh kepada ulil absar, bolehlah. Namun jika Ulil Amri menyuruh kebaikan, kok membangkang?

Related

Previous Post

Tak Kenal, Pasti Tak Sayang

Next Post

Seni Konseling

admin

admin

Next Post

Seni Konseling

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Prewel Ltd, Komunitas yang Masih Setia dengan Sepeda Ontel

Prewel Ltd, Komunitas yang Masih Setia dengan Sepeda Ontel

8 hours ago

Krisis Nalar ?

11 hours ago

Trending

Menakar Peran Kontraktor Dalam Pembangunan Indonesia

7 days ago
KOBARAN SEMANGAT MOU HELSINKI DAN UUPA

KOBARAN SEMANGAT MOU HELSINKI DAN UUPA

5 days ago

Popular

Menakar Peran Kontraktor Dalam Pembangunan Indonesia

7 days ago
Serumpun Puisi Zulkifli Mohamed

Serumpun Puisi Zulkifli Mohamed

1 month ago
Satupena Aceh Bedah Buku “Kulukis Namamu di Awan”

Satupena Aceh Bedah Buku “Kulukis Namamu di Awan”

2 weeks ago
Menelisik Praktik Murabahah di Bank Syariah

Menelisik Praktik Murabahah di Bank Syariah

3 weeks ago
GURU SEJUTA RASA

GURU SEJUTA RASA

3 weeks ago

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version