Oleh: Teuku Hendri Saifullah
Berdomisili di Manggeng, Aceh Barat Daya
Setiap manusia tentu akan bahagia dan senang jika disuguhkan atau dihidangkan makanan yang lezat, apalagi jika saat perut kita sangat lapar atau dahaga. Tak perlu menunggu waktu lama untuk kita menerima tawaran dan segera untuk melahapnya. Pastinya semua menu makanan yang tersedia akan kita coba rasakan. Nyami…. nyami.. enak….
Keinginan untuk segera menikmati hidangan tersebut tidaklah salah, karena memang kebutuhan manusia. Apatah lagi jika hidangan makanan tersebut diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Wah.. bisa bertambah semangat untuk segara menghabiskannya.
Selain makanan kita juga akan senang jika diberikan fasilitas yang lainnya, seperti rumah dan kendaraan yang mewah, kasur/ spring bed yang empuk atau bahkan diberikan pasangan hidup yang cantik atau ganteng.. hehehe.. lengkap lah sudah.
Demikianlah sedikit contoh kebahagiaan hidup yang ingin kita dapatkan di dunia ini, walau dalam kenyataannya tidak semua manusia dapat mewujudkannya. Bisa jadi salah satunya karena faktor keberuntungan alias ekonomi.
Seorang yang beriman pasti yakin akan kemahakuasaan Allah swt dan tidak akan pernah sedih jika kenikmatan tersebut tidak bisa dirasakannya kerika mereka hidup di dunia karena mereka yakin akan ada sebuah kehiudpan baru nantinya yang benar-benar akan menyediakan kenikmatan tersebut kepada mereka.
Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang pasti akan dilalui oleh setiap insan yaitu manusia tanpa terkecuali. Dan inilah kehidupan yang abadi. Tak ada kehidupan lagi setelah kehidupan ini. Manusia akan ditempatkan sesuai dengan amal ibadahnya selama hidup di dunia. Bagi yang berbuat amal kebaikan dan bertaqwa kepada Allah maka akan ditempatkan di syurga Jannatin Na’im begitu juga sebaliknya bagi mereka yang ingkar dan dan tak mau melakukan amal kebaikan dan ibadah Kepada Allah maka akan ditempatkan dalam neraka jahannam. Nauzubillah
Setelah hari kiamat terjadi, manusia dikelompokkan ke dalam 3 kelompok
yaitu, golongam kanan (orang yang menerima buku catatan amal mereka dengan tangan kanan) inilah kelompok yang akan merasakan kemuliaan. Golongan kedua yaitu golongan kiri (Orang yang menerima buku catatan amal mereka dengan tangan kiri). Merekalah orang yang akan mendapatkan kesengsaraan. Dan golongan ketiga yaitu orang yang lebih dahulu beriman dan merekalah orang yang lebih dulu masuk syurga.
Kita sebagai hambaNya yang hidup di akhir zaman berharap termasuk nantinya termasuk dalam golongan kanan yang akan mendapatkan berbagai fasilitas dan kenikmatan di dalam syurga.
Di dalam QS. Al-Waqi’ah Allah telah menjelaskan kepada kita berbagai macam hidangan dan fasilitas yang akan diberikan kepada kita hambaNya yang beriman. Apa saja kenikmatan tersebut, mari kita lihat satu persatu.
Pertama, nikmat berada di atas dipan-dipan yang bertahtahkan emas dan permata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata dipan artinya adalah bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring) sedangkan menurut wikipedia dipan adalah sebuah bangku panjang yang rendah, yang mirip dengan sofa, untuk duduk-duduk atau berbaring. Bentuk dipan, terutama di Timur Tengah, berupa sebuah tempat duduk panjang dari sebuah kasur yang ditaruh di tepi ruangan, baik lantai atau di bingkai, disertai dengan bantal untuk bersandar.
Keempukan dipan yang disediakan Allah tentunya jauh lebih empuk dibanding yang tersedia di dunia ini. Sudah dari awal Allah telah memberikan gambaran tentang dipan ini, sebagaimana Allah berfirman:
• عَلَىٰسُرُرࣲمَّوۡضُونَةࣲ
Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtahkan emas dan permata (QS. Al-Waqi’ah 15).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Ibnu Abbas mengatakan dipan tersebut dihiasi dengan emas, yakni dilapisi dengannya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Zaid ibnu Aslam, Qatadah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya. As-Saddi mengatakan bahwa dipan itu dihiasi dengan emas dan mutiara. Ikrimah mengatakan, dipan itu terbuat dari permata dan yaqut.
Kenyamanan tentunya akan dirasakan oleh setiap hamba Allah yang beriman dan bertaqwa kepadaNya
Para ahli syurga ini duduk saling berhadap hadapan sambil terus menikmati berbagai pemberian yang telah Allah janjikan kepada mereka.
• مُّتَّكِـِٔینَعَلَیۡهَامُتَقَـٰبِلِینَ
Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan. (Al-Waqiah : 16)
Kedua, Disediakan pelayan yang ganteng dan cantik.
Sambil menikmati istirahat diatas dipan yang empuk para ahli syurga ini diberikan pelayan yang wajahnya tetap muda tak tanpa wajah tua pada wajah mereka.
• یَطُوفُعَلَیۡهِمۡوِلۡدَ ٰنࣱمُّخَلَّدُونَ
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,(Surat Al-Waqi’ah : 17)
Selain pelayan yang berwajah ganteng juga ada diantata mereka yang berwajah cantik jelita. Laksana permata yang tersimpan baik. Allah telah memberitahukan hal ini dalam firmanNya
• وَحُورٌعِینࣱكَأَمۡثَـٰلِٱللُّؤۡلُوِٕٱلۡمَكۡنُونِ
Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah (22). Laksana mutiara yang tersimpan baik. (23)
Ketiga, disediakan Minuman khamar yang tidak memabukkan Para pelayan yang Allah sediakan untuk ahli syurga bertugas membawa minuman segar. Disajikan dalam gelas, cerek dan sloki, tempat ini diisi dengan khamr dari sungai khamr yang ada di dalam surga, bukan dari botol minuman, bahkan langsung dari sumbernya yang terus-menerus mengalir.
Firman Allah Swt.:
• لَايُصَدَّعُونَعَنْهَاوَلايُنزفُونَ
mereka tidak pening karena meminumnya dan tidak pula mabuk. (Al-Waqi’ah: 19)
Yakni kepala mereka tidak pusing dan akal mereka tidak tertutup, bahkan tetap normal disertai dengan pengaruh yang menyenangkan dan merasakan kelezatan minumannya.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan sehubungan dengan khamr dunia, bahwa peminumnya mengalami empat hal karena pengaruhnya, yaitu mabuk, pening, muntah, dan buang air kecil. Dan Allah Swt. menyebutkan tentang sifat khamr di surga, bahwa khamr di surga terbebas dari semua pengaruh tersebut.
Ke empat, disediakan buah-buah segar dan daging burung. Selain minuman juga ada buah-buahan dan daging burung yang semua itu disediakan menurut permintaan para penghuni syurga. Mereka para pelayan ini siap dan tetap melayani setiap permintaan dan keinginan para penghuni syurga. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Waqi’ah:
وَفَـٰكِهَةࣲمِّمَّایَتَخَیَّرُونَوَلَحۡمِطَیۡرࣲمِّمَّایَشۡتَهُونَ
Dan buah-buahan apapun yang mereka pilih (20) Dan daging burung apa pun yang mereka inginkan (21)
Para pelayan surga itu mengelilingi mereka dengan membawa segala macam buah-buahan yang dipilih oleh mereka. Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan boleh memakan buah-buahan dengan memilihnya terlebih dahulu sebelum menyantapnya.
Oleh karenanya, Allah swt sebagai pencipta yang maha pengasih dan penyayang tidak akan menyia-nyiakan amal ibadah yang telah diperbuat oleh hambanya. Seakan dibalas oleh Allah tanpa dikurangi sedikitpun.
Marilah mulai sekarang kita memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan sembari tetap meningkatkan iman dan ketaqwaan. Salah satunya adalah dengan tetap disiplin dalam ibadah cara shalat wajib berjamaah di mesjid, shalat tahajjud, dhuha serta shalat sunnat lainnya, membaca dan memahami serta mengamalkan firman Allah dalam AlQuran. Kemudian juga tetap melakukan amal shaleh lainnya seperti infaq, zakat dan shadaqah.
Semua amal tersebut jika dilaksnakan dengan didasari ikhlas karrna Allah maka InsyaAllah semua hidangan dan kenikmatan yang telah Allah ceritakan di dalam Alquran dapat kita nikmati bersama di dalam syurga jannatun naim. Amin ya rabbal Alamin.