• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Monday, December 4, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Essay

Pindah Kuliah

admin by admin
June 20, 2021
in Essay, Fakultas Tarbiyah, UIN
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Oleh Putri Meliza

Mahasiswi Prodi Bimbingan dan Konseling (BK), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

 

Pindah kuliah? Bisa dibilang inilah dilema yang sempat kualami beberapa tahun yang lalu. Bagi kalian yang belum tahu, aku sebelumnya pernah berkuliah di sebuah jurusan Fisika selama 2 semester. Aku  angkatan 2014 di sana. Mungkin ada banyak orang sepertiku  yang merasa salah memilih jurusan kuliah. Di sini aku hanya ingin sedikit berbagi pengalaman yang memang aku alami dalam kehidupan sendiri, untuk benar-benar menggali minat dan bakat sebelum memutuskan untuk memilih jurusan kuliah.

 

Dulu berdasarkan sewaktu awal masuk SMA, masuk ke jurusan IPA. Mata pelajaran yang sangat disukai adalah Fisika dan Kimia. UN pun tiba dan alhamdulillah lulus dari SMA. Tapi aku gagal di SNMPTN, tapi diberikan rezeki oleh Allah untuk masuk di Pendidikan Fisika di SBMPTN. Waktu itu aku memilih Fisika karena dahulunya aku menganggap fisika mata pelajaran yang aku sukai ini akan tetap sama seperti di SMA saat sudah di perkuliahan. Ternyata tidak teman-teman.  Hal itu baru kusesali ketika sudah memasuki dunia perkuliahan. Ternyata aku tak bisa menyeimbangi hal yang namanya praktikum, selain itu lingkungannya juga menuntutku untuk beradaptasi pada tingkat yang membuatku kesulitan untuk mengikutinya. 

Aku sempat menghindari kuliah beberapa lama untuk meyakinkan diriku, bahwa perasaan ingin pindah ini bukan cuma sesuatu yang muncul karena kejenuhan sesaat, tapi memang dilandasi dari rasa ketidakcocokan dengan jurusan yang kuambil saat ini. Memang pilihan yang berat, tetap kuliah di tempat yang sekarang demi menjaga gengsi dan pamor, ataukah pindah ke jurusan yang memang kuminati agar passion-ku tersalurkan dengan baik? Ini pilihan yang sulit. Aku merasa bahwa setelah setahun mengikuti perkuliahan, tak banyak yang berubah dari sisi akademikku, juga dari sisi pengembangan karakternya. 

Sepertinya proses belajarku masih kurang tepat, atau tempat belajar saat ini kurang sesuai dengan ritme belajarku. Berarti harus ada salah satu variabel yang diubah agar tercipta kondisi yang mendekati ideal.

 

Tentu saja aku tak semata-mata langsung memutuskan untuk pindah kuliah. Aku banyak membaca artikel tentang pengalaman pindah kuliah, memang tidak banyak yang menge-share pengalamannya ketika pindah kuliah. Aku mencoba menilik dari sisi objektifnya, menempatkan diriku dalam posisi netral, kemudian menarik garis positif negatifnya ketika aku pindah kuliah atau ketika aku tetap berkuliah di tempat yang sebelumnya. Dan aku melihat puncaknya ketika tetap di tempat kuliah yang sekarang kurang sesuai dengan tujuan hidup yang ingin kucapai nantinya.

 

Sampai kemudian tibalah waktunya ujian akhir semester. Aku berdiskusi dengan orangtua tentang hal yang kualami untuk pindah kuliah. Aku memilih jurusan Bimbingan dan Konseling. Orangtuaku mengizinkanku kuliah di jurusan tersebut. Aku rasa memang sudah takdirnya aku berkuliah di Bimbingan Konseling. Aku mengurus surat kepindahan jurusan sendiri sampai dengan selesai.  Ketika itu ayah dan ibu cuma bilang kejarlah mimpi itu, sebelum nanti terkurung dalam pekerjaan yang membosankan dan kamu tak mempunyai minat padanya. Beliau agaknya cukup demokratis dan tak berusaha membatasi cara berpikirku juga memberi saran untuk mengikuti passion, demi kebahagiaan di masa depan nanti. Sementara ibuku masih termenung. Dan alhamdulillah akhirnya aku memperoleh restu kedua orangtuaku. Aku siap untuk berjuang sampai detik ini. Ini adalah jalan yang aku pilih dan aku harus mempertanggung jawabkannya. Semoga Allah memberikan petunjuk untuk hamba-Nya agar menjadi lebih baik lagi!

 

Aceh, 20 Juni 2021 11.53 WIB

Related

Previous Post

Lembah Sabil, Lembah Masa Kecil

Next Post

Berdayakan Aset Wakaf, Global Wakaf-ACT Luncurkan Aceh Waqaf Corporation

admin

admin

Next Post

Berdayakan Aset Wakaf, Global Wakaf-ACT Luncurkan Aceh Waqaf Corporation

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Masyarakat Sarah Baru Kluet Tengah Butuh Pelabuhan

Masyarakat Sarah Baru Kluet Tengah Butuh Pelabuhan

4 hours ago
SDIT Muhammadiyah Manggeng Mempelajari Proses Pembuatan Ikan Asin

SDIT Muhammadiyah Manggeng Mempelajari Proses Pembuatan Ikan Asin

2 days ago

Trending

Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

4 weeks ago

Konselor Punya Masa Depan Gemilang

2 years ago

Popular

Kurikulum UbD Sebagai Solusi Pemahaman Tingkat Tinggi bagi Peserta Didik

Kurikulum UbD Sebagai Solusi Pemahaman Tingkat Tinggi bagi Peserta Didik

10 months ago
Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

4 weeks ago
Indah ya Menjadi Seorang Santri

Indah ya Menjadi Seorang Santri

1 year ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

2 years ago
BUKU ITU AKU SIMPAN

Puisi-Puisi Mengenang Tsunami Aceh

11 months ago

Spam Blocked

23,207 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version