Oleh Syauki, S.Sos.M.Pd
Guru
Banyak orang bercerita bahwa batu cincin mempunyai banyak khasiat. Satu di antaranya adalah batu cincin bisa menyembuhkan penyakit. Cerita tersebut beredar melalui RM (Radio Meu Igoe) atau khabar dari mulut ke mulut. Namun seorang pedagang batu cincin berkhasiat malah langsung pergi ketika mendengarkan penjelasan dahsyatnya khasiat batu cincin tersebut
Suatu hari, Saya sedang istirahat di sebuah pojokan parkir di kawasan Sigli, Aceh. Ketika sedang asyik-asyiknya berkhayal, datanglah seeorang mendekati saya. Di tangannya ada beberapa batu cincin yang berwarna-warni. Belum lagi yang di dalam tas ransel yang disandangnya di bahu. Ternyata orang itu adalah penjual batu cincin
“Sedang istirahat ya?” Sapa Penjual batu cincin basa-basi sambil menimang-nimang batu cincin di tangannya
“Iya, Saya sedang istihat sebentar menunggu pergi lagi!” Saya menjawab dengan ramah
“Apa itu, Bang?” Saya bertanya basa-basi juga
“Oh…ini batu cincin berkhasiat!” Jawab Penjual cincin bersemangat
“Yang berwarna merah ini yang paling banyak khasiatnya!” Lanjutnya sambil menyodorkan batu cincin berwarna merah kepada Saya
Saya mengambil dan mengamati keaslian cincinnya, seolah-olah saya mengerti betul tentang batu cincin, padahal sebenarnya saya tidak mengerti apapun tentang itu.
“Khasiat batu cincin ini bisa menyembuhkan segala penyakit, makanya harganya mahal!” Penjual cincin menjelaskan
“Kira-kira berapa harganya untuk cincin yang saya pegang ini?” Saya bertanya
“Itu harganya cuma Rp. 500.000” Jawabnya serius
“Kenapa mahal sekali?” Saya bertanya
“Itu sudah cukup murah, banyak juga orang-orang yang sudah membelinya…!” Kata penjual cincin
“Oooo….berarti sudah banyak yang menggunakan batu cincin seperti ini…?” Saya bertanya
“Iya…!” Jawab Penjual cincin
“Bila sudah banyak yang menggunakan cincin seperti ini. Tentu mereka sudah sembuh dari penyakit karena khasiat batu cincin ini. Itu artinya rumah-rumah sakit tidak perlu buka lagi ya!. Praktik dokter tutup semua. Tapi kenapa Saya melihat rumah sakit masih selalu penuh dengan orang-orang yang mau berobat? Tempat-tempat praktik dokter juga banyak yang antri!” Saya berkata seolah-olah bertanya kepada diri sendiri.
Mendengar penjelasan Saya, Penjual cincin langsung mengambil cincin dari tangan saya dan langsung berbalik arah
“Kalau tidak mau membeli, ya sudah.!” Kata penjual cincin dan langsung pergi meninggalkan dari tempat Saya istirahat
Setelah merasa cukup istirahatnya. Saya langsung melanjutkan perjalanan