Banda Aceh – Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Banda Aceh melakukan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 06 April 2020.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. Saminan, M.Pd menyatakan kemajuan suatu bangsa tidak hanya dibangun dengan bermodalkan kekayaan alam yang melimpah, maupun pengelolaan tata negara yang mapan, melainkan berawal dari peradaban buku atau penguasaan literasi yang berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Namun, yang terjadi saat ini, budaya literasi sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda Indonesia, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang digital.
Walaupun demikian, penguasaan literasi yang tinggi tentunya tidak boleh mengabaikan aspek sosiokultural, karena literasi merupakan bagian dari kultur atau budaya manusia.
“Gerakan literasi sekolah merupakan kinerja dalam pengembangan pendidikan, anak-anak harus dilatih untuk menjadi penulis, karena dengan menulis anak-anak akan dikenal oleh dunia,” ujarnya Jumat (09/04).
Saminan berharap, peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius dan fokus dan berharap agar kinerja ini dapat diikuti oleh sekolah lain sehingga akan lahir penulis-penulis muda yang akan memberikan inspirasi untuk mengembangkan pengetahuan semenjak dini. dan mewujudkan program merdeka belajar.
Selain itu, Kepala SMPN 3 Rima Afriani, S.Pd., M.Pd menyatakan kegiatan pelatihan Literasi menulis melatih sebanyak 30 orang siswa yang telah terpilih untuk mengikuti kegiatan.
“Nantinya mereka akan dapat menerbitkan buku karya siswa SMPN 3 dan selama pelatihan para siswa akan dibimbing langsung oleh komunitas membaca dan menulis Katasemi,” tutupnya.(TM/Hz)