Oleh: Mardiana
Guru MIN 5 Kota Banda Aceh
Mutiara kelana…..
Di ufuk timur matamu mulai pecah memerah
menyelinap muncul di bawah perahu sang bunda
Suara terisak tangis pilu memecah keheningan
seakan tak mau ikut dalam singgasana yang durja
Mutiara kelana yang kecil mulai menapakkan diri
Seakan memanggil roh ilahi
Untuk menuntunnya kembali
Agar dipulangkan ke alam yang abadi
Tak pelak dia pun harus mandiri menempa jati diri….
Mutiara kelana….
Setiap hari kau tunggangi kuda bertahta kencana
Mengarungi samudra impian yang belum tercerna
Kau duduk melingkuk di atas pelana
Yang terombang ambing oleh sang Samudra durjana
Kini masa telah merubah haluan kelana
Dengan merangkak, bangkit, berdiri menantang dan menerjang
Untuk menentang dunia fatamorgana
Meraih impian yang rindu akan mutiara kelana
Mungkin nanti akan ada secercah harapan
Menuntun kelana menjadi pemilik tahta sempurna
Mutiara kelana….
Setiap titik air mata mengalir ke pipi
Membuat tegar dalam hati untuk berdiri tegak mengarungi
Cinta dan kasih sayang bertabur benih mahligai mewangi kasturi
Doa, tegarmu muncul meraih mimpi yang pernah terucap pada Ilahi