Oleh: Aulia Manaf
Membaca buku memang segudang manfaatnya. Sumber ilmu pengetahuan dan peradaban. Begitu juga dengan membaca buku berdasarkan kisah nyata semacam biografi orang yang berpengaruh di dunia. Namun, orang biasa pun juga bisa menuliskan kisahnya. Karena ada yang bilang “everyone has a story”. Ya, setiap orang punya kisah hidup yang bisa jadi sangat bermanfaat untuk orang lain. Lalu apa saja manfaat membaca cerita berdasarkan kisah nyata?
Pertama, membaca pengalaman orang lain sangat berbeda dibanding sekadar mendengar cetoleh orang yang sedang rumpi. Membaca pengalaman hidup orang lain adalah membaca pengalaman batin yang mendalam. Ada gejolak emosi dan konflik yang akan membuat pembaca penasaran sampai cerita berakhir. Pengalaman yang tertulis sangat berharga dan pembaca akan lebih berhati-hati supaya tidak mengalami kejadian buruk yang serupa.
Kedua, menambah wacana dan menuai hikmah. Wacana adalah sebuah informasi baru yang bisa memperkaya ilmu pengetahuan dan masukan yang sangat berharga. Membuat hidup kita menjadi lebih baik dan nyaman. Bukankah itu yang dicari oleh semua orang? Akan banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari membaca pengalaman hidup orang lain. Apakah itu sama dengan menjual kenangan masa lalu? Kalau memang niat kita berbagi pengalaman berharga, kenapa tidak? Tidak ada salahnya menjual kenangan hidup kita. Bukankah para pendahulu kita juga menceritakan kisah hidupnya dan dibukukan?
Ke tiga, menjadi orang yang lebih baik. Semua orang senang mendengar cerita secara langsung atau tidak langsung (misalnya membaca buku). Bahkan jaman tahun 80-an kita mendengar kisah-kisah drama radio, film, komik dan cerita pendek atau bersambung di media cetak. Semua informasi itu kita lahap dengan riang gembira. Informasi baru dan menghibur, sangat dinantikan oleh semua kalangan masyarakat. Tentu saja semua itu demi menghapus dahaga jiwa yang ingin menjadi orang lebih baik di masa sekarang dan mendatang. Di setiap kisah yang ada, ada pelajaran sebab akibat, ada permainan protagonist dan antagonis, yang menjadikan semua hikmah yang utuh tanpa menggurui dan bisa masuk ke hati.
Ke empat, memupuk Empati, tidak membully. Membaca kisah nyata bukan imajinasi penulis, membuka kesadaran baru bahwa ada alasan penting yang membuat seseorang melakukan satu perbuatan tertentu. Jadi kita bisa memahami seseorang, merasakan empati pada karakter-karakter yang ditulis dengan baik. Kita bisa merasakan bagaimana kalau menjadi si A, B atau C. Nah, ketika kita memahami cerita dalam buku, kita akan mudah memahami seseorang di dunia nyata. Kita tidak mudah menghakimi seseorang dan mudah menjadi teman yang baik bagi semua orang.
Ke lima, tidak melontarkan pertanyaan bodoh yang bisa menyinggung orang lain. Ketika kita memahami orang lain, kita tak akan pernah melontarkan pertanyaan-pertanyaan naif yang bisa menyinggung perasaan.
“Kenapa sih belum punya anak? Banyak teman kamu yang setelah nikah langsung punya anak lho. Jangan ditunda-tunda. Keburu tua!”
“Bertahun-tahun nikah masih belum punya rumah juga? Padahal yang kerja suami istri. Duitnya buat apa aja, sih?”
Dan pertanyaan-pertanyaan lain sejenis yang rasanya pedas di telinga. Bukankah setiap orang punya masalah sendiri-sendiri? Tak layak rasanya menghakimi seseorang dengan pendapat kita yang sepihak. Semoga dengan membaca buku berdasarkan kisah nyata, kita bisa lebih berempati pada masalah orang lain.
Termasuk buku Unboxing Soulmate, buku antologi kisah nyata bertemu orang yang salah. 20 Cerpen kisah nyata dari 17 penulis seluruh Indonesia, yang akan memberikan wacana bahwa yang kita kira pasangan baik, ternyata licik. Tidak selamanya pernikahan akan selalu bahagia. Pasti ada kerikil tajam yang akan mengganggu perjalanan hidup kita. Di buku ini kita akan tahu apa saja sebab-sebab jalinan pernikahan menjadi lepas dan hancur. Dan itu akan menjadi bahan diskusi yang menarik untuk orang yang belum menikah maupun yang sudah menikah. Yang ingin mendapatkan manfaat dari buku ini, bisa ikut melakukan pemesanan di akun Instagram @unboxingsoulmate atau penulisnya @auliamanaf .
Let us Unboxing Soulmate!
Aulia Manaf, seorang Writerpreneur dari Pasuruan yang mulai menulis tahun 2010. Sebagai pengamat dunia pendidikan anak dan suka membuat kerajinan. Aulia bisa dijumpai di blog www.auliamanaf.com atau di Instagram @auliamanaf . Suka sekali berdiskusi tentang buku, musik dan film.