• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, February 9, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Cerita

Rumah Tua Yang Kusam

admin by admin
January 4, 2019
in Cerita, Fiksi, POTRET Budaya, Sastra
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ilustrasi Harian Analisa
Oleh : Muksalmina
Penulis Berdomisili di  Bale Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie jaya
Dulu aku disayang sayangi, selalu dibersihkan dan dirawat dengan sepenuh hati oleh keluarga.  Aku begitu bahagia memiliki sebuah keluarga yang hangat, yang selalu  melindungiku dari hujan dan teriknya sinar mentari. Senyuman mereka dan canda tawa yang selalu menghiasi keluarga ini selalu ku dengar di kala pagi datang menjelma,
Tetapi kini kemana mereka semua? Aku di sini sendiri di kala sepi yang menyelimuti tubuh ini. Sudah tidak  ada lagi canda dan tawa seperti dahulu yang selalu ku dengar. Canda dan tawa yang melahirkan rasa bahagia, yang memberi makna indahnya hidup bersama keluarga. Canda dan tawa yang tidak hanya ada kala mata hari terbit, menghiasi rumah tua ini, tetapi juga kala mentari pulang ke peraduan yang diiringi datangnya senja yang berwarna merah jingga.  Kini, semua itu telah hilang. Hilang untuk selamanya.
Bukan hanya itu, dahulu rumah tua ini dihiasi dengan lampu yang berkedap -kedip, dinding yang penuh dengan foto keluarga kecil ini. Halaman rumah yang juga  dihiasi dengan bunga yang berwarna warni, yang ditanam oleh keluarga. Semakin membahagiakan, ketika harumnya bunga menyebar hingga ke kamar. Sungguh sangat indah.
Kini, semua itu hanya tinggal kenangan. Rumah tua itu kini  sudah  tidak ada lagi yang menjaganya, Tidak ada lagi yang merawatnya. Ya, sudah tidak  ada lagi yang menghiasi, kecuali jaring laba laba yang tergantung ke sana, ke mari yang memenuhi sudut rumah ini. Foto yang penuh kenangan yang digantung di dinding, sudah btak ada lagi. Apalagi sinar lampu yang berkedap kedip? Itu sudah lama tiada. Kini rumah kusam itu, terlihat semakin kusam,  tanpa ada rona indah, sudut yang berwarna cerah. Semua tampak debu yang bersarang di setiap sudut yang gelap dan pengap.
Begitu pula dengan bunga-bunga yang dahulu itu sangat indah. Kini sudah tidak lagui mengharumkan halaman. Tidak pula lagi mewarnai tanah-tanah dan rerumputan, kecuali rumput-rumput liar seperti ilalang yang timbuh tak terawat. Rumah tua itu tampak semakin kusam dan seram. 
Rumah tua itu semakin tua dan  lapuk dimakan usia. Menjadi lapuk, karena  tak ada lagi yang menginjakan kaki di rumah itu, karena sudah ditinggalkan. Bengitulah nasib rumah tua yang yelah ditinggalkan itu,  telah gelap gulita, tanpa ada rasa hangatnya yang menjadi arti sebuah keluarga. Apalagi kala malam, suasana sunyinya malam saja yang dapat dirasakan ketika cahaya bulan yang menembus celah celah rumah itu.  Rumah tua nan kusam dan seram itu, semakin tak berdaya. Itulah rumah tua kusam yang tidak akan pernah ada lagi.

Related

Previous Post

Menyimak Pengalaman Ibex Mengembangkan Distro di Aceh

Next Post

Wirausaha, Peluang Emas Para Mahasiswa Era Digital

admin

admin

Next Post

Wirausaha, Peluang Emas Para Mahasiswa Era Digital

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Julaini, Bahagianya Anak Yatim Piatu Mendapat Bantuan Sepeda dari CCDE

Julaini, Bahagianya Anak Yatim Piatu Mendapat Bantuan Sepeda dari CCDE

59 mins ago
SIPETOK dan FISHY  Produksi  Siswa SMKN 1 Jeunieb

SIPETOK dan FISHY Produksi Siswa SMKN 1 Jeunieb

14 hours ago

Trending

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago
Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

2 days ago

Popular

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

2 weeks ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

9 months ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago

Jambatan Sastera Kelantan – Aceh Segera Luncur

2 weeks ago
Julaini, Bahagianya Anak Yatim Piatu Mendapat Bantuan Sepeda dari CCDE

Julaini, Bahagianya Anak Yatim Piatu Mendapat Bantuan Sepeda dari CCDE

59 mins ago

Spam Blocked

2,172 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version