Banda Aceh- Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhuri MM mengaku prihatin dengan angka kemiskinan di Aceh. Rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa masyarakat miskin di Aceh tertinggi se-Sumatera. Persentase penduduk miskin Aceh pada periode Maret 2018 mencapai 893 ribu orang atau 15,97 persen, meningkat 0,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kedepannya, Alhudri berharap semua stakeholder dapat bersinergi, terencana dan tepat sasaran dalam menekan dan menanggulangi angka kemiskinan di Aceh sesuai dengan basis data terpadu (BDT) yang dimiliki oleh Pemerintah Aceh.
Begitupun untuk pokok pikiran (Pokir) yang sebelumnya disebut asprasi anggota DPR, tahun anggaran 2019 juga harus disesuaikan dengan data BDT.
“Kalau pun nanti ada Pokir dari DPR maka kegiatannya kita kembalikan ke daerah pemilihanya. Namun untuk penerima manfaatnya tetap harus merujuk pada BDT,” tegas Alhudri saat membuka Workshop Ekpose Hasil Penjajakan Awal dan Studi Kelayakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang dilakukan Jaringan Suvei Inisitaif (JSI) di Kriyat Muraya Hotel, Banda Aceh, Selasa (11/12/2018).
Menurut Alhudri, hal itu sebagai salah satu cara untuk menekan angka kemiskinan di Aceh, karena selama ini dinilainya upaya penanggulangan kemiskinan belum begitu tersistematis dan terencana antar pemerintahan dan dengan dunia usaha. “Maka jika rujukannya adalah data BDT, sudah barang tentu penerima manfaatnya tepat sasaran,” ujarnya.
Alhudri menuturkan, Dinas Sosial Aceh adalah perpanjangan negara dalam meningkatkan kesejahteraan warga negara yang sudah diatur dalam UUD 1945. Oleh karenanya, Dinas Sosial Aceh memiliki berbagai program untuk mewujudkan kesejahteraan masayarakat khususnya Aceh.
“Salah satunya adalah riset penjajakan dan studi kelayakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang bekerjasama dengan JSI. Tujuannya agar tepat guna saat kita memberikan bantuan,” katanya.
Kegiatan seperti ini dapat terlaksana setiap tahun karena hasil kegiatan ini akan menjadi rekomendasi apa yang patut diberikan untuk masyarakat Aceh di kawasan KAT.
“Mereka adalah saudara kita yang belum beruntung, semoga dengan bantuan dari kita mereka nanti bisa menjadi beruntung,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur JSI Ratnalia Indriawati, Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh, Bappeda, MAA, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Pertanahan Wilayah Aceh, PLN Wilayah Aceh serta dari Akademisi Unsyiah UIN Ar-Raniry.
Hadir juga Dinsos Aceh Tengah, Camat Mesidah, Camat Jagong Jeget, Camat Linge, Reje Wertingkem, Reje Pantan Kuli, Reje Hakim Peteri Pintu, Reje Wih Resap, Reje Gegarang, Reje Paya Tungel, dan Reje Lumut. []