Kegiatan anak membaca di ruang terbuka
TBM. Tiga huruf capital ini, semakin sering terdengar di tengah masyarakat kita di Indonesia. Apalagi sekarang, pasti semakin dekat di telinga kita, sejalan semakin banyak dan bertumbuhnya inisiatif dari pihak masyarakat yang mendirikan TBM. Ya, TBM merupakan singkatan dari Taman Bacaan Masyarakat, sebuah fasilitas membaca yang banyak digagas oleh orang-orang yang peduli terhadap dunia membaca. Mereka yang merasa prihatin terhadap kondisi masyarakat yang tidak memiliki sumber bacaan seperti perpustakaan di sebuah kampung atau daerah. Inisiatif itu kemudian muncul dari kesadaran tersebut, dengan tujuan bisa menyediakan tempat atau taman membaca bagi masyarakat di sebuah desa atau kampung, atau kecamatan.
Salah satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang kali ini bisa kita simak adalah Taman Bacaan (TBM) Rumah Baca yang didirikan pada tanggal 08 Agustus 2018. Pembentukan TBM ini terinspirasi dari kondisi beberapa sekolah di sekitar yang masih kekurangan buku bacaan serta minat baca siswa yang nyaris tidak ada. Setelah dua bulan pengoperasian TBM Rumah Baca menunjukkan hasil yang signifikan. Daerah yang awalnya dapat diprediksikan sebagai wilayah yang malas membaca menjadi anak-anak yang tiada hari tanpa buku. Bukan kutu tetapi temannya buku. Hak lain yang menarik perhatian mereka adalah tersedianya buku yang beragam serta kreativitas yang diajarkan pada kegiatan tersebut
Idealnya, TBM ini memiliki sebuah bangunan untuk menyimpan buku dan melaksanakan aktivitas membaca atau kegiatan lainnya terkait dengan agenda Taman bacaan. Namun, karena belum ada bangunan tetap, para pengelola Taman bacaan ini melakukan aktivitas mereka di Meunasah Gunong Meulinteung, Kecamatan Panga, Aceh Jaya. Tak jarang pelaksanaan kegiatan membaca diadakan di luar ruangan, seperti di bawah pohon untuk mendapatkan sensasi yang berbeda. Dalam kondisi seperti ini, memang para pengelola merasa kesulitan, namun sambutan anak-anak yang begitu antusias, membakar semangat para pengelola TBM ini untuk lebih sering menggelar acara.
Saat ini, para pengelola TBM ini mengadakan kegiatan sebanyak 3 kali seminggu yakni pada hari Senin, Rabu dan Jumat mulai 14.30 WIB-16.00 WIB. Selain menggelar kegiatan membaca bersama anak dan masyarakat, agar masyarakat dan anak semakin termotivasi untuk membaca, para pengelola, juga kerap memberikan selingan kegiatan lain, berupa pembuatan karya tangan, bermain bersama, menggambar, belajar menulis, bercerita atau menempel stiker yang tersedia. Untuk itu taman bacaan ini juga menyediakan Alat Permainan Edukasi (APE) seperti puzzle, kartu tentang fakta-fakta menakjubkan atau kartu permainan yang bisa mengasah otak mereka.
Sebagai taman bacaan masyarakat yang masih baru, koleksi buku pun masih sangat terbatas, terutama buku-buku bacaan anak-anak. Kalau pun buku yang ada saat ini, merupakan buku hasil pinjaman dari perpusatakaan Aceh Jaya. Setiap seminggu sekali bahan bacaan diperbahrui secara berkala untuk menghindari kebosanan terhadap membaca. Buku tersebut disimpan di rumah pengurus, Nuriana, S.Pd. Saat kegiatan dilaksanakan ia membawa buku-buku tersebut dengan ransel besar.
Nah, sebagai taman bacaan yang masih baru, TBM ini selayaknya mendapat perhatian dari banyak pihak. Diperlukan kepedulian dan kemauan bersama untuk membantu penyediaan bahan bacaan bagi anak-anak dan masyarakat, agar kegiatan membaca dan literasi lainnya, bisa berjalan dengan lebih baik. Untuk itu, para pengelola dengan senang hati menerima sumbangan baik berupa buku maupun alat pendukung lainnya seperti rak, kotak buku keliling (untuk ditaruh di atas motor), puzzle, maupun buku bekas yang sudah tidak dibaca lagi.
Alhamdulilah, majalah POTRET dan majalah Anak Cerdas yang berkantor di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh sudah menuyatakan komitmen untuk membantu sebanya 200 majalah POTRET dan majalah Anak Cerdas, serta buku bacaan lainnya.
Bagi para donator yang ingin ikut serta membantu, bisa menghubung langsung ke TBM Rumah Baca yang dapat dihubungi lewat nomor HP berikut ini, 082274215667, atas nama Nuriana. Kepedulian semua pihak, akan memperbaiki ketertinggalan bangsa ini dalam bidang literasi yang masih rendah. Kami tunggu bantuan anda. Terima kasih.