• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, March 30, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Flower Aceh

PAMERAN FOTO TENTANG PERAN PENGASUHAN AYAH DI SWEDIA DAN ACEH RESMI DITUTUP

admin by admin
October 28, 2018
in Flower Aceh, Siaran Pers, Swedish, Unsyiah
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Foto : Sambutan pembukaan
BANDA ACEH– Pameran foto yang bertajuk “Swedish DadsandAcehnese DadsFor Gender Equality”resmi ditutup oleh Ketua Panitia, Khairani Arifin SH, M.Hum pada 28 Oktober 2018 Pk.17.00 WIB di Fakultas Hukum Unsyiah. Kegiatan yang dirangkai dengan diskusi publik dan kuliah umum  dibuka secara resmi pada 24 Oktober 2018 dengan pemotongan pita acara oleh Deputy Head of Mission Political Affairs Embassy of Sweden, Johan Hultquist yang didampingi oleh Dekan Fakultas Hukum Unsyiah, Prof. Dr. Ilyas, SH, M.Hum, Kepala Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Nevi Ariani, Direktur Flower Aceh, Riswati dan Ketua Pusat Riset Gender Unsyiah, Safrina pada 24 Oktober 2018. 
Dalam sambutan pembukanya, Johan Hultquist menyebutkan pelaksanaan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menseminasikan sejumah praktek baik pelaksanaan kebijakan terkaitkesetaraan genderdan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anakbaik yang berlaku di Indonesia secara umum dan Aceh khususnya, dan negara Swediasehingga menjadi pembelajaran positif dan motivasi bagi pengambil kebijakan di Aceh dan masyarakat pada umumnya. 

“Sistem pengasuhan anak di Swedia termasuk yang paling dermawan. Swedia menjadi negara pertama yang menerapkan kebijakan tentang cuti bagi orang tua (parental leave) sejak tahun 1974,dimana para ayah ikut serta tinggal dirumah untuk bersama mengasuh anak-anaknya, serta mendapatkan kompensasi dari pemerintah. Melalui kebijakan ini, orang tua dijamin haknya mendapatkan cuti selama 480 hari untuk setiap anak mereka. Proses desiminasi tentang praktik baik ini dilakukan melalui bayak even di Jawa dan luar jawa, termasuk Aceh, salah satunya dengan pelaksanaan rangkaian kegiatan pameran foto. Pameran foto Swedish Dads sendiri menggunakan foto karya fotografer lepas Swedia, Johan Bavman asal Malmo, Swedia”, tegasnya.
Lebih lanjut, Johan menjelaskan tentang tujuan utama pelaksanaan pameran foto tentang Swedish Dads.
“Swedish Dads merupakan pameran foto tentang pengalaman para ayah yang mengambil cuti mengasuh anak setidaknya selama 6 bulan. Johan Bavman sang fotografer menggali informasi tentang alasan para ayah untuk tinggal di rumah, pengalaman yang mereka rasakan dan bagaimana perubahan perasaan yang terbangun akibat dari proses kebersamaan tersebut. Pameran foto ini juga bertujuan untuk memperlihatkan dampak kesetaraan gender dalam pengasuhan anak, baik bagi individu maupun masyarakat, jelasnya”.
Mewakili pemerintah Aceh, Kepala Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf memaparkan komitmen pemerintah Aceh untuk pemberdayaan perempuan dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender melalui kebijakan dan program yang dijalankan.
“Pemerintah Aceh serius melakukan upaya yang mendukung pemberdayaan perempuan guna terwujudnya kesetaraan gender melalui berbagai kebijakan dan program yang ada, diantaranya melalui Qanun nomor 6 tahun 2009 tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang ditetapkan sebelum lahirnya undang-undang tentang pemberdayaan perempuan di nasional. Jika merunut sejarah panjang Aceh, kesetaraan gender di Aceh tergambarkan dari  kiprah perempuan di Aceh sebagai tokoh strategis dan pejuang Aceh yang jelas tertulis dalam sejarah. Ini fakta baik yang harus menjadi motivasi bersama untuk mendukung terwujudnya kesetaraan peran perempuan dan laki-laki di Aceh”, jelasnya.   
Pelaksnaan pameran foto dirangkai dengan diskusi publik dan kuliah umum yang mengusung tema “Peran ayah di Swedia dan peran ayah di Aceh dalam membangun hubungan keluarga yang adil dan sejahtera”. Diskusi publik dimoderasi oleh Reza Idria, SH.I, A.M, MA menghadirkan 3 narasumber yaitu Deputy Head of Mission Political Affairs Embassy of Sweden, Johan Hultquist, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga, DPPPA Aceh, Dasrita Bakri, S.Si, MPA, Tokoh agama Aceh, DR. H. Abdul Gani Isa, SH, MA yang juga ketua umum PP4 Aceh dan dosen senior pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Arraniri. Sementara kuliah umum dimoderasi oleh Pengurus ALSA, Khairatunnisa dengan menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Johan Hultquist mewakili Kedutaan Swedia, Direktur Flower Aceh, Riswati, M.Si Ketua P2TP2A DPPPA Aceh, Amrina Habibi, SH dan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Taufik Rizwan.
  
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Kedutaan Swedia berkerjasama dengan Flower Aceh, Fakultas Hukum, Pusat Riset HAM, Pusat Riset Gender, ALSA LC, ICP FH Unsyiah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, P2TP2A Aceh, Balai Syura, dan Unicef Aceh.
Banda Aceh, 28 Oktober2018
Direktur Flower Aceh
Riswati   Ph. 081360711800
Note:
Info Lengkap hubungi :
Ketua Panitia Acara, Khairni Arifin                                   085246940686
Manager Program Kedutaan Swedia, Natasha            08118860182

Related

Previous Post

INDONESIA

Next Post

Jarak Rindu

admin

admin

Next Post

Jarak Rindu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

I am Dreaming  to Make  A Book

I am Dreaming to Make A Book

15 hours ago
HABIBIE, TEKNOLOGI DAN CINTA SEJATI, Kenangan Yang Tak Terlupa

HABIBIE, TEKNOLOGI DAN CINTA SEJATI, Kenangan Yang Tak Terlupa

18 hours ago

Trending

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago
Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

4 days ago

Popular

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

1 month ago
MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago
Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

2 weeks ago

Spam Blocked

12,868 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version