Oleh Natasya Ulya
Kelas VIII SMP Negeri 7 Satu Atap Bandar Baru, Pidie Jaya
Ketika sang mentari
Mulai semangat menyapa dunia
Bumi seolah-olah dihantam cahaya redup
Semangat remaja tak pernah lagi berkobar
Seperti hari-hari lalu bungkam tanpa impian
Dulu, hari hari nan dilalui
Seindah pelangi
Kini masa depan bagai ilusi
Prestasi yang selalu diimpi
Pupus tak berarti
Narkoba membunuh generasi
Narkoba menjerumuskan anak-anak negeri
Jauh ke jurang ketidakberdayaan
Bersekutu dengan setan
Hingga tadak mengenal Tuhan
Narkoba melumurkan anak – anak negeri
Dengan aroma-aroma penuh ilusi
Secuil kenikmatan seakan tak pernah usai
Ternaya natkoba telah menguburkan mimpi anak negeri
Alhamdulilah ya ilahi
Engkau bukakan hati kami
Engkau membuat kami mengerti
Akan makna sebuah prestasi
Agar dapat merawat ibu pertiwi
Narkoba harus kami benci
Dan lucuti dari hidup ini
Kami anak negeri yang tidak mau mati
Ketika narkoba mengajak kami mati