Oleh Zulfan
Pelajar SMP Negeri 4 Bandardua, Pidie Jaya, Aceh
Assalamu’alaikum wr..wb..!!
Hallo kawan-kawan!! Perkenalkan nama saya Zulfan. Nama panggilan saya Zul. Saya bersekolah di SMPN 4 Bandar Dua. Saat ini, saya masih duduk di kelas VIII SMP. Saya akan memberitahukan kepada kalian tentang beberapa hal yang mungkin bermanfaat bagi kalian.
Pertama, saya akan sedikit membagikan kepada kalian tentang pengalaman bersama adik saya, namanya Sri Ramazani. Nama panggilannya Sri. Dia bersekolah di MIN 19 Pidie Jaya kelas satu.
Dulu saya tidak senang atas adanya dia karena dia selalu mengganggu. Buku yang diberikan oleh guru untuk dipelajari, malah disobek olehnya. Akibatnya saya harus menggantikan buku itu. Bukan hanya itu, rancangan-rancangan yang telah saya buat untuk acara cerdas cermat malah dibakar olehnya. Sehingga harus menerima sanksi dan denda dari pihak penyelenggara cerdas cermat. Karena ulah adik, maka saya mengambil kesimpulan untuk mengancam, bahkan memperingatkan dia. Ya jelas hal itu saya lakukan, saya memukulnya hingga berkali-kali di kepalanya.
Tapi malangnya si adik harus masuk rumah sakit, akibat ulah yang saya lakukan. Orang tua juga marah dan mengancam jika adik tidak kunjung sembuh, maka saya tidak dimaafkan oleh mereka. Tidak lama kemudian, dokter pun keluar untuk memberitahukan kepada kami tentang keadaan adik bahwa mengalami sakit di bagian kepalanya yang berakibat pada ingatannya.
Setelah mendengar berita itu saya menyesal akan hal ini. Saya setiap hari berdoa setelah selesai salat selalu meminta kepada Allah SWT.. “Ya Allah sembuhkanlah adik seperti biasa kembali dan saya berjanji ketika adik nantinya telah sembuh seperti semula saya akan menyayanginya dan tidak akan pernah lagi memarahinya.
Alhamdulillah, berkat doa dan janji saya beberapa hari kemudian adik pun sembuh. Semenjak saat itu saya selalu menepati janji saya. Saya bersyukur Allah SWT telah mendengarkan doa saya agar si adik sembuh.
Maka kawan-kawan sekalian saya ingin berpesan kepada kalian janganlah bertingkah laku yang akan kalian sesali nanti, dan saya juga ingin berpesan agar sebisa mungkin hindari bersikap tidak baik dan apabila yang sudah merasakan hal seperti ini tolong ubahlah sikap kalian menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Nah, topik yang pertama sudah selesai, sekarang saya akan bercerita topik yang kedua dan mudah-mudahan topik yang kedua ini dapat memberikan contoh yang baik bagi kawan-kawan semua.
Topik yang kedua yaitu tentang persahabatan. Tentu kita semua punya sahabat. Bersama sahabat kita bercerita suka dan duka agar bisa berbagi rasa, tempat menyenangkan, meminta solusi ketika ada permasalahan bahkan tempat penyemangat dan juga tempat curhat.
Bahkan ada yang mencari solusi dari sahabatnya, soal suami istri atau istrinya yang mereka anggap mempunyai simpanan. Padahal, jika dipikir-pikir janganlah selalu bergantung pada sahabat dan berusahalah sendiri untuk mencari solusi upaya menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Boleh juga sih mengandalkan sahabat, tapi janganlah menceritakan tentang suami atau istri kalian. Siapa tahu sahabat yang kita anggap sebagai tempat perlindungan bagi kita sendiri bisa saja menjadi tempat mala petaka bagi kita, karena jika kita berterus-terusan menceritakan kepada sahabat kita tentang suami atau istri kita di rumah.
Mengapa saya katakan demikian, karena banyak yang telah kita jumpai bahwa seorang sahabat menjadi orang ketiga dalam pernikahan. Hal itu disebabkan karena kita terus-terusan menceritakan tentang suami atau istri kita. Maka pesan saya kepada kalian yang mempunyai sahabat sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, maka mulai sekarang STOP menceritakan kepada sahabat kalian tentang masalah pribadi yang menyangkut masalah pribadi.
Nah Alhamdulillah.. kedua topik telah selesai dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin