Banda Aceh – Di Banda Aceh, Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku (Gernas Baku) resmi di-launching oleh Bunda PAUD Aceh Darwati A Gani didampingi oleh Bunda PAUD Banda Aceh Nurmiaty AR, Sabtu (5/5/2018).
Acaranya dipusatkan di Mushalla Balai Kota Banda Aceh, tak jauh dari TK-PAUD Salsabila. Tema yang diangkat yakni “Menumbuhkan Minat Membaca Pada Anak Jauh Penting Daripada Anak Dapat Cepat Membaca”.
Dalam sambutannya, Darwati A Gani mengatakan sesuai dengan tema yang diusung, menumbuhkan minat baca pada anak lebih penting daripada anak cepat membaca. Hal ini berdasar pada rasa ingin tahu yang besar, yang akhirnya memacu anak cepat membaca.
“Kebiasaan orangtua kita di masa lalu yang begitu tekun mengajarkan Alquran kepada anak-anaknya harus digalakkan kembali kepada ibu-ibu era milenial. Jadikan waktu bakda Magrib sebagai waktu keluarga atau dalam istilah trend saat ini adalah quality time.”
Sebagai orang tua, sambungnya, sangat penting mengasah keterampilan dan pengetahuan guna menghadirkan suasana yang nyaman bagi anak dengan membaca buku. “Sehingga secara perlahan, ketergantungan terhadap gawai bisa ditinggalkan, dan anak-anak kita lebih memilih buku dari tablet atau HP,” ujarnya seraya mengajak para orang tua untuk menjadikan budaya baca sebagai salah satu faktor penting dalam list aktivitas harian anak.
Senada dengan Darwati, Bunda PAUD Banda Aceh Nurmiaty AR mengatakan melalui Gernas Baku diharapkan dapat terwujud kebiasaan yang baik di lingkungan keluarga yang akan mendorong tumbuhnya minat baca anak sejak dini. “Selain itu, kebiasaan ini dapat mempererat hubungan emosional antara anak dengan orang tuanya.”
Menurutnya, gerakan ini ditujukan untuk anak usia dini dalam rangka mendukung pengembangan kemampuan literasi anak melalui peran orang tua. “Gernas Baku merupakan gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, satuan PAUD, dan masyarakat.”
Ia menambahkan, budaya literasi salah satu syarat mutlak majunya suatu bangsa. “Membaca adalah senjata ampuh yang mampu mengikis kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan. Buku merupakan jendela dunia dan membaca merupakan salah satu langkah untuk membuka jendela itu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan cara paling sederhana untuk membuat orang-orang menyukai membaca adalah dengan cara memberikan bacaan yang ia sukai. “Anak-anak diberikan buku baca bergambar dulu. Remaja diberikan buku-buku cerita yang sarat nilai pendidikan, atau yang memuat pengetahuan.”
“Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak. Jangan diberikan buku-buku dengan materi serius dan berat untuk anak-anak. Hal tersebut tentu akan membosankan dan dapat membunuh semangat membacanya,” pesannya seraya mengharapkan program ini dapat meningkatkan minat baca masyarakat Aceh khususnya Banda Aceh, yang kelak bisa berdampak pada semakin membaiknya kualitas SDM generasi masa depan.
Di antara tamu undangan terlihat hadir pada acara ini Wakil Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati, Ketua Dharma Wanita Persatuan Aceh Syamsiarni, Wakil Bunda PAUD Banda Aceh Fauziah, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Buraida.