Terbaru

Ayah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram


By Lina Zulaini

Dengan kata aku mengingatmu
Dengan senyum aku merindumu
Dengan penuh cita aku mengharapmu kembali
Tapak langkah jadi saksi
Posturmu yang tak lagi belia
Senyum itu tersembunyi di balik keriput
Menyeka keringat yang membasahi rangka yang mulai renta
Berganti tahun tak pernah putus asa
Memberi mutiara untuk para pewarismu
Menyamar jadi pahlawan untuk rakyat kecilmu
Murka, selalu terbenam di tabir senyum itu
Menyerah, satu hal keji yang kau benci
Tujuan hidupmu, agar putra putrimu hidup 
 February 2015

Redaksi hanya melakukan penyuntingan teknis, seperti: - Mengoreksi kesalahan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat. - Mengatur format dan tata letak teks. - Memastikan konsistensi gaya penulisan. Namun, redaksi tidak melakukan perubahan pada: - Isi dan substansi teks. - Pendapat dan opini penulis. - Data dan fakta yang disajikan. Dengan demikian, penulis tetap bertanggung jawab atas isi dan substansi teks yang ditulis.

Pertarungan di Sebuah Gedung Tua
Ilustrasi
Revitalisasi Nilai Dasar HMI: Membangun Kader Berbasis Teologi, Kosmologi, dan Antropologi
Oleh: Amilda Risky, Peserta LK3 HMI...
Cinta di Era Modern; Solusi Atau Masalah?
Oleh M. Rival Sihab Cinta selalu...
Perempuan Sebagai Inspirator
Reza pernah menulis langsung puisi di...
Gerimis
“Rintik hujan kecil yang membawaku kembali...

SELAKSA

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist