Terbaru

Rumah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

By Lina Zulaini
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah
Setelah hari itu
Aku masih memandang langit yang sama
Masih menghirup udara yang sama
Dengan perasaan yang berbeda
Ibu, setelah langkah ini beranjak
Masihkah kau menumbuk ebi yang sama?
Masihkah kau mangaduk kopi pagi pahit yang itu?
Masihkah kau meniris pisang goreng favoritku?
Dan masihkah kau menanti kehadiran raga ini?
Katakana ibu, katakan jika kau menunggu rembulanmu
Rumah itu
Masihkah ia mengharap tawaku?
Masihkah ia mengiba sukma gulana ini?
Dan masihkah ia camar akan tiba raga ini?
Katakana ibu, katakana kalau ia masih merinduku
Setelah hari itu
Aku masih memandang warna laut yang sama
Dengan keluh yang berbeda
Ayah, masihkah kau menjala mujair yang sama?
Masihkah kau mengembala domba putih kesayanganku itu?
Katakan ayah, katakan jika kau menanti fajarmu
Di sini, di tanah yang terasa asing
Aku melihat udang kering yang berbeda
Ikan berbeda, bahkan cara menyaji yang berbeda
Di sini, di musim semi yang entah ke berapa
Aku masih merajut jalanku
Ibu, rumah di sini terasa sangat berbeda
Terasa dingin tanpa senyummu
Ayah, domba di sini tak secantik dombaku itu
Semua terasa asing, bahkan sangat asing bagiku
Rantauku, adalah jalan menuju kepulanganku
Aku merindu rumah itu
Rumah yang selalu mencita akan hadirnya raga ini

Redaksi hanya melakukan penyuntingan teknis, seperti: - Mengoreksi kesalahan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat. - Mengatur format dan tata letak teks. - Memastikan konsistensi gaya penulisan. Namun, redaksi tidak melakukan perubahan pada: - Isi dan substansi teks. - Pendapat dan opini penulis. - Data dan fakta yang disajikan. Dengan demikian, penulis tetap bertanggung jawab atas isi dan substansi teks yang ditulis.

Pertarungan di Sebuah Gedung Tua
Ilustrasi
Revitalisasi Nilai Dasar HMI: Membangun Kader Berbasis Teologi, Kosmologi, dan Antropologi
Oleh: Amilda Risky, Peserta LK3 HMI...
Cinta di Era Modern; Solusi Atau Masalah?
Oleh M. Rival Sihab Cinta selalu...
Perempuan Sebagai Inspirator
Reza pernah menulis langsung puisi di...
Gerimis
“Rintik hujan kecil yang membawaku kembali...

SELAKSA

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist