Ketika awan menutupi alam
Gelap pun menyerang
Dingin pun mengundang
Hujan pun akan datang
Sunyi pun hadir di kegelapan
Jarum jam pun berjalan
Jantung pun berdetak
Mulut ku membungkam
Ketika cinta sudah terlantar
Maaf pun dibelakangkan
Rindu pun kini terpagar
Hati pun mulai berkicau
Susah pun ikut hadir
Lamunan pun telah tiba
Air mata mulai menetes
Tisu mulai membasah
Ingin memutar kan waktu
Tapi terpagar begitu saja
Apa yang dilakukan
Apa yang harus ku usahakan
Aku terpuruk dalam kesedihan
Dimana aku mulai berjatuh
Apa yang kulakukan
Bangun ….bangun…..
Dan terus aku bangun…..
Bagaimana bisa aku telah lemah
Aku telah terjatuh di dalam cinta yang haram….
Aku menangis tersedu-sedu….
Dimana aku menyembunyikan semua
Tapi hatiku tak bisa menahan
Langkah mengiringku
Kiblat menjadi arahan ku
Doa menjadi tenaga ku
Ya Allah Engkau lah Maha pengampun
Dimana hamba-Mu telah berdosa
Telah melanggar akan larangan-Mu
Air mata mulai membasah
Ingusan pun ikut berhamburan
Maaf,,,maaf,,,maaf,,, yang bisa kuucapkan.
Jam mulai berjalan
Dingin sudah mendatang
Suara genteng mulai ribut
Hujan pun semakin lebat
Aku di ambang kesedihan
Di mana tubuhku ini mulai kedinginan
Zikir pun mulai terbaca
Jari pun mulai bergerak
Air mata mulai terhenti
Hati pun mulai bertasbih
Lamunan mulai menghilang
Lemah kembali kuat
Hati kecil mulai berkata
Kesalahan bukan untuk diteladani
Haram bukan untuk diminati
Benci bukan pula untuk dituruti
Aku malu,,,malu dan terus malu
Maaf ku pada mu Yaa Rabbi…Aku khilaf …Aku melanggar perintah-Mu
Aku malu Yaa Rabbi.
Nama: Akmal Reungkan
Berdomisili di Kota Bireuen, Aceh