Oleh Khairul Nurhaliza
Mahasiswa Semester Tujuh S1 Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah, Banda Aceh.
Entrepreneur atau usahawan sudah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat sekarang, tidak terkecuali di kalangan anak muda yang tidak betah berdiam diri tanpa melakukan apapun. Dalam KBBI disebutkan bahwa usahawan adalah seseorang yang menjalankan bagian usaha atau memimpin perusahaan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi semua kalangan umur, suku, maupun jenis kelamin untuk membangun sebuah usaha yang diminatinya dan menjadi usahawan yang sukses. Banyak dari kalangan remaja ke atas yang telah memulai usahanya dalam bidang yang dapat mereka kuasai atau hanya baru mencoba saja. Seperti yang kita ketahui, Indonesia telah menjadi konsumen dunia terbesar yang artinya masyarakat Indonesia lebih senang membeli barang luar daripada membeli atau menciptakan produk asli buatan masyarakat Indonesia. Padahal kita tahu sendiri bahwa produk asli Indonesia juga banyak yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Namun produk Indonesia sendiri tidak menarik perhatian banyak konsumen lokal karena tidak memiliki brand yang sebanding dengan produk luar.
Oleh karena itu, ini merupakan langkah awal dari terciptanya Indonesia yang produktif dimana masyarakat tidak hanya bergantung terhadap produk luar negeri, namun sekarang sudah banyak pemuda Indonesia yang memproduksi barang karyanya sendiri. Selain mendapatkan ilmu jual beli, pemasaran, dan sejenisnya, hal ini juga dapat membuat para pengusaha muda terlatih untuk hidup mandiri dan belajar bagaimana memimpin orang lain serta membangun sebuah hubungan. Pasar online sendiri menjadi wadah yang menawarkan kemudahan dalam proses jual beli sehingga kecil kemungkinan bagi seseorang yang mempunyai kesibukan lain untuk tidak bisa berusaha. Pasar online memungkinkan para penjual dan pembeli melakukan proses jual beli tanpa tatap muka dan tidak mengeluarkan tenaga yang banyak karena hanya berpaku pada internet ataupun barang elektronik yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi.
Usaha yang dijalankan tidak hanya sebatas jualan di pasar online, namun terdapat juga toko-toko yang dijalankan oleh pemuda-pemuda Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus saya adalah POTRET Galery, dimana di sini terdapat banyak produk yang menawarkan barang-barang handmade yang terlihat mudah untuk diproduksi secara individual dan dari bahan yang mudah didapat seperti tas dari batok kelapa, aksesoris dari bulu ayam, dan lainnya yang terjangkau baik dari segi bahan maupun biaya. Ini dapat menjadi contoh nyata untuk para mahasiswa khususnya di Aceh untuk berwirausaha walaupun hanya dengan modal yang sedikit. Tidak hanya itu, Potret Galery juga menyediakan produk lainnya seperti mainan anak-anak yang dapat diolah kembali sehingga anak-anak juga dapat berlatih kekreatifitasannnya dalam membuat produk baru seperti slime, lilin mainanan, dan masih banyak lagi.
Di era globalisasi sekarang ini orang-orang berlomba agar dapat bertahan menghadapi kerasnya dunia, khususnya dalam bidang ekonomi. Jika hal ini tidak diantisipasi dari awal, maka seseorang tersebut akan ketinggalan jauh di masa yang akan datang. Untuk itu tidak hanya anak muda yang berfokus ke pekerjaan, namun banyak juga mahasiswa yang membuka usaha untuk kegiatannya di luar akademik. Usaha mahasiswa selain aksesoris handmadeyang banyak kita lihat saat ini salah satunya adalah catering. Catering atau jasa boga adalah istilah untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam masakan, baik itu makanan maupun minuman. Usaha ini mendapat banyak perhatian dan diterima dengan baik oleh masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk sekedar memasak makanan. Cateringlebih banyak diminati karena pilihan makanan yang beragam dan harga yang terbilang sesuai dengan kantong mahasiswa. Tidak hanya itu, sekarang usaha catering sudah ada yang menerima permintaan pilihan makanan langsung dari pelanggannya.
Usaha ini termasuk mudah, sehingga memungkinkan mahasiswa menjalakannya tanpa mengganggu kegiatan akademik mereka. Hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa lainnya yang tidak bisa membuka usaha karena belum memiliki modal yang cukup. Selain catering, usaha makanan lainnya juga banyak yang dikelolah oleh mahasiswa. Seperti terlihat banyaknya stan yang menjual makanan di sekitar kampus yang didominasi oleh penjual yang masih bergelar mahasiswa.
Usaha ini terlihat lebih mudah daripada kateringkarena memanfaatkan stan yang bisa dipindahkan sehingga dapat dilihat oleh orang-orang yang lewat di sekitar kampus. Adanya stan-stan makanan seperti ini memudahkan mahasiswa maupun masyarakat yang mempunyai kegiatan padat di kampus dapat membeli makanan sesuai dengan selera mereka, karena di setiap stan menjual makanan dan minuman yang berbeda. Tidak hanya pada bidang catering, usaha aksesoris handmadejuga sedang banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi yang tertarik di bidang seni merangkai pernak pernik perhiasan tersebut. Banyak produk yang ditawarkan mulai dari gelang, kalung, sampai hiasan rumah sekaligus.
Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa untuk bermalasan atau hanya memikirkan apa yang diberikan oleh dosen di kampusnya. Sudah saatnya mahasiswa memberi perubahan yang berarti untuk Indonesia dan berguna untuk masa sekarang sampai kepada masa yang akan datang. Melalui ide-ide baru yang dihasilkan oleh para pemuda, tentu Indonesia akan mencapai kemajuan yang diimpikan. Namun pada kenyataannya tidak sedikit juga dari masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Menurut data badan pusat statistika pada februari 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh mencapai 7.39 (dalam juta) meskipun mengalami pengurangan dari bulan agustus 2016 lalu namun tingkat ini masih terbilang sangat tinggi di wilayah Indonesia.
Melihat fakta di atas, dapat kita ketahui bahwa Indonesia jauh dari kata maju, tetapi akankah kita sebagai mahasiswa hanya berdiam diri melihat ini semua terjadi? Jika kita tidak melakukan gerakan untuk memulai usaha sudah dipastikan kondisi ekonomi akan menuju titik yang paling rendah.