Bertindak sebagai pembina apel Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesra Setdako Banda Aceh Bachtiar yang pada kesempatan itu mewakili wali kota. Di antara tamu undangan terlihat hadir Kepala DLHK3 T Samsuar, Camat Syiah Kuala Fahmi, dan Keuchik Tibang Mahyuddin Makam. Hadir pula Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty Aminullah Usman.
Dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Bachtiar, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mewujudkan kesadaran semua pihak dalam menjaga lingkungan yang bersih.
“Kegiatan jambore nasional bebas sampah ini diharapkan dapat menjadi momen bagi para pihak terkait di Kota Banda Aceh dalam membuka wawasan dan pengetahuan baru dalam memahami lingkungan hidup yang bersih khususnya pengetahuan pengelolaan sampah,” katanya.
Wali kota juga mengharapkan ajang ini benar-benar dapat menjadi wadah komunikasi nasional dalam rangka menjaga semangat dan mempererat tali silahturahmi antar kolaborator yang peduli terhadap isu persampahan dari seluruh Indonesia.
“Mari kita gunakan momen ini untuk saling berbagi ide-gagasan, bertatap muka, berdiskusi, berbagi cerita tentang keresahan-keresahan yang dialami di masing-masing daerah, serta membangun semangat dan solusi untuk terus bergerak melangkah maju bersama-sama menuju Indonesia #BebasSampah2020.”
Untuk mewujudkan gagasan mulia tersebut, sambungnya, diharapkan pula peran serta masyarakat sipil, pemerintah, media, tokoh masyarakat dan swasta/industri. “Bebas Sampah tidak akan mungkin terwujud tanpa upaya dan tindakan signifikan dari kita semua termasuk pihak industri dalam mengontrol desain produk dan kemasan, manufaktur proses dan penentuan bahan yang benar-benar aman bagi lingkungan,” pungkasnya.
Jambaro Nasional Bebas Sampah 2107 merupakan yang kedua kali dilaksanakan setelah dilaksanakan di Kota Solo pada 2016 lalu. Tahun ini Banda Aceh terpilih menjadi tuan rumah, dengan jumlah peserta yang hadir sekira 300 peserta dari 34 provinsi se-Indonesia.
Selama acara yang dipusatkan di Hutan Kota Tibang hingga Minggu (12/11) mendatang, panitia acara akan menggelar sejumlah kegiatan antara lain Sarasehan dan FGD mengenai isu persampahan, serta kunjungan wisata edukasi ke beberapa lokasi di seputaran Kota Banda Aceh.
Wali Kota Berharap dapat Meningkatkan Citra Baik Banda Aceh
Sebelumnya pada Kamis (9/11/2017) malam, Aminullah Usman telah mengadakan rapat bersama Panitia Jambore Nasional Sampah 2017 dan beberapa kepala SKPD terkait di pendopo wali kota.
Pada kesempatan itu, ia berharap dengan pelaksanaan Jambore Nasional Bebas Sampah 2017 ajang nasional ini dapat meningkatkan citra baik Aceh dan Banda Aceh pada khususnya. Oleh karena itu ia pun berharap agar panitia bekerja maksimal menyukseskan acara tersebut.
“Kami ingin acara ini sukses, jangan sampai ada kesan negatif yang dibawa pulang oleh peserta dari luar Aceh. Jadikan event ini dapat memberi nilai dan kesan yang baik bagi peserta selama pelaksanaan acara tersebut. Jangan sampai merusak citra Kota Banda Aceh. Jadi, jika ada masalah atau kendala segera disampaikan kepada kami, ” harap Aminullah.
Selain itu, wali kota juga mengharapkan para peserta agar dapat menghormati kearifan lokal dan Syariat Islam yang berlaku di Banda Aceh, salah satunya dengan memperhatikan batas waktu pelaksanaan acara. Untuk itu ia berharap panitia dapat bekerjasama dan berkonsultasi dengan pihak Satpol PP/WH dan masyarakat setempat.
“Semoga acara ini dapat meningkatkan pemahaman baik bagi masyakarat luar Aceh tentang pelaksanaan Syariat Islam yang sudah lama berlaku di Banda Aceh, bukan malah sebaliknya,” harap Aminullah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh T Samsuar mengatakan DLHK3 mendukung penuh kegiatan ini mulai dari persiapan hingga pelaksanaan acara. Selain itu ia mengatakan beberapa dinas lain juga ikut membantu menyediakan kebutuhan acara yang dipusatkan di Hutan Kota Tibang tersebut. (Jun/Hfz)