Oleh Cindy Yudiarti
Kelas IX-4 SMP Negeri 1 Bandar Dua, Pidie Jaya
Aku mulai menyukai olah raga taekwondo sejak masih di kelas 6 SD. Saat itu, aku mulai aktif latihan karena sering melihat mereka berlatih dengan menggunakan dobok. Dobok adalah istilah dalam taekwondo, yang berarti baju seragam latihan. Mereka terlihat keren dan gagah saat menggunakannya. Hmm, aku bernar-bernar tersengat dengan gaya mereka berpakaian seragam taekwondo itu.
Kesukaan dan rasa senangku pun terus bertambah, karena aku mendapatkan banyak pelajaran dari taekwondo itu, seperti cinta, kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan, cara menghormati, yang walau dengan lawan sekali pun. Taekwondo satu-satunya yang merupakan hal yang lebih dari sekedar kata cinta. Mungkin kerika merasa mencintai seseorang, orang itu bisa saja mengkhianati , tetapi berbeda dengan taekwondo, ia tidak akan pernah menghianati kita. Itulah mengapa aku sangat mencibtai hobby, bertaekwondo itu.
Awalnya, banyak yang berkomentar dan bertanya, bukankah itu olah raga buat teman-teman laki-laki? Memangnya kamu tidak malu? Begitulah pertanyaan-pertanyaan banyak orangyang mungkin sama-sekali tidak tahu apapun tentang taekwondo, bela diri itu. Mereka hanya jago berkomentar, tetapi tidak tahu apa yang dibicarakannya.
Karena cintaku terhadap taekwondo, aku lebih banyak menghabiskan waktuku di dojang (tempat latihan). Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan bahkan detik demi detik waktuku banyak habis di dojang. Mungkin aku sangat berbeda dengan anak-anak seusiaku pada umumnya. Mereka punya banyak waktu untuk berjalan-jalan bersama keluarganya. Mereka juga punya banyak waktu untuk bermain bersama teman dari siang hingga senja. Beda denganku, aku lebih banyak menghabiskan waktu bermain dan belajar di dojang. Aku sering tidak mengerjakan PR, karena kepadatan ku di jodang.
Yah… begitulah rasa cinta terhadap taekwondo. Jika hari libur telah tiba, aku jarang pergi jalan-jalan bersama keluarga. Pagi, sore hingga malam aku habiskan semua waktu untuk latihan. Tetapi aku tidak pernah mengeluh, meskipun banyak waktu liburku yang terbuang. Aku yakin banyak cerita hebat yang tidak akan orang lain punya.
Teman-temanku, guru-guruku, mereka sering mengatakan ” Apa sih yang akan kau dapatkan dari hobi itu ? “
“ Waktumu hanya sia-sia “ kau tidak akan mendapatkan apapun dari hobimu !!!
Kata-kata itu tidak pernah menghancurkan semangatku, justru aku semakin kuat dan menjadikan hinaan mereka manjadi motivasi agar lebih kuat. Suatu hari aku pasti akan membuktikan kepada mereka bahwa yang mereka katakan sangatlah salah. Aku berjanji akan merubah hinaan mereka jadi tepuk tangan dan membuat orangtuaku bangga.
Alhamdulillah sudah hampir 3 tahun aku latihan, dan aku sudah mengikuti 8 kejuaraan, dengan hasil 7 medali diantaranya 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu. “ Atlet sukses bukan terlahir langsung sukses, tetapi atlet yang tumbuh, berkembang, dan berlatih hingga sukses”.