Di dalam sektor jual-beli, sangatlah ketrampilan dan sikap yang baik. Misalnya, sikap ketekunan dan pribadi yang sabar. Sejatinya keuntungan yang kita peroleh setiap harinya tidaklah stabil. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang sangat memengaruhi ketidak setabilannya keuntungan setiap harinya, antara lain :
1. Faktor tempat usaha
Sebagai seorang pengusaha yang ulet, memilih tempat usaha yang strategis adalah hal yang paling utama. Tempat yang strategis itu adalah tempat yang mudah diakses oleh banyak orang. Contohnya seperti di sekitaran alun-alun, pusat wisata, pusat kota, serta pusat keramaian lainnya mengingat banyaknya orang yang sangat memerlukan kebutuhan rumah tangga. Jadi, soal tempat strategis adalah hal yang harus dipertimbangkan oleh usahawan yang membuka lapak atau took.
2. Jenis barang yang dijual
Menjadi seorang pengusaha perdagangan yang hebat haruslah terampil memilih barang atau produk yang akan ia jual di daerah tempat dia berjualan. Barang yang dijual itu biasanya dipertimbangkan dengan melihat apa kebtuhan pasar. Artinya, barang atau produk apa yang sangat dibutuhkan orang, atau barang apa yang jarang dan sulit ditemukan orang dan kita bisa menyediakannya. Bila barang atu produk yang kita jual, sama dengan yang dijual oleh orang lain, maka hal yang akan kita hadapi adalah persaingan. Biasanya, kita sering tidak siap bersaing, apalagi bersaing secara sehat.
3. Harga barang yang dijual
Harga jual barang yang kita tetapkan akan banyak berpengaruh terhadap pembelu. Selera pembeli itu banyak macamnya, ada yang suka dengan harga mahal, karena merasa gengsi dengan barang yang dianggap murahan, juga banyak yang mencari harga yang murah. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membuat seleisi harga barang yang kita jual sedikit lebih murah dibandingkan di tempat lain. Faktor ini amatlah sangat diperhatikan bagi calon pembeli dikarenakan pembeli akan membanding-bandingkan harga barang dari tempat ke suatu tempat lain.
Di dalam dunia jual-beli, ini sama juga halnya seperti dalam bisnis lainnya. Dua kondisi yang selalu menghadang adalah untung dan rugi, sukses dan gagal. Bagi yang sukses, akan datang puncak keberhasilan dan tak jarang pulang si penjual akan mengalami kebangkrutan ( gagal ). Hal ini tergantung dari niat dan usaha dari dalam diri masing-masing. Jika kita tidak ada kemauan untuk melakukan sesuatu secara sungguh-sungguh, maka kita tidak akan mungkin bisa memulai langkah usaha kita dengan baik.
Banyak sekali orang di luar sana yang begitu antusias untuk menyalurkan hobi dan bakatnya agar bisa memperoleh jaminan kebutuhan dalam hidupnya. Baik itu dari kalangan anak-anak, remaja,dewasa bahkan sampai kalangan orang tua sekalipun. Mereka begitu antusias menyalurkan kebolehannya masing-masing, baik itu dalam bidang music,tarian,menggambar,tarik suara, olah raga dan berbagai jenis kegiatan lainnya yang dapat menghasilkan selembar uang.
Dalam hal mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seseorang, perlulah adanya latihan sekaligus praktek langsung sesuai potensi masing-masing. Terkadang seseorang mengeluh bagaimana memulai usaha, karena modal tidak ada, tetapi setalah mendapat modal kita tidak tahu usaha apa yang harus dirintis. Keadaan yang seperti ini mengingatkan kita kata seorang pengusaha sukses, yaitu pendiri Alibaba yaitu Jack Ma. Beliau mengatakan bahwa di dunia ini orang yang paling sulit dilayani adalah orang “Bermental Miskin”. Orang bermental miskin ini, selalu saja berkata tidak ada dan sebagainya. Jadi, hilangkan mental miskin, belajarlah untuk bermental kaya. Apapun harus dipelajari, d coba, dan dijalankan . Buka hati lebih lebar, tentunya dengan kejujuran dan kesabaran.
Kata-kata beliau bagus buat renungan. “ orang bermental miskin adalah orang yang paling susah dilayani “. Diberikan suatu peluang untuk memulai usaha, mereka tidak tahu usaha apa yang harus dibuka. Ditawarkan investasi kecil, mereka bilang hasilnya tidak banyak. Diajak investasi besar, katanya tidak ada uang. Diajak melakukan hal-hal baru, merasa tidak ada pengalaman. Diajak berbisnis apa aja bilang tidak punya keahlian.
Meraka punya kesamaan, nanya google dan dengarin teman yang sama- hopeless. Mereka berpikir lebih banyak dari pada professor, tetapi bertindak lebih sedikit dari orang buta. Orang yang bermental miskin gagal karena satu kesamaan sikap “ sepanjang hidup mereka hanya bisa menunggu “. Teman-teman Jack Ma menolak ketika diajak kerja sama. Semua menunggu hasil Jack Ma. Namun saat dia sukses dengan Alibaba, teman-temannya sudah tidak sanggup menikmati karena saham Alibaba sudah tak terbeli oleh mereka. Sebagian dari mereka hanya begumam “ ya dia memang beda “, ya… Jack Ma beda, bukan beda karena makanannya, dia pun orang biasa. Bukan beda dari kecerdasaannya karena dia pun hanya guru bahasa inggris. Tetapi yang membedakan adalah actionnya. Saat kawan-kawan menunggu perubahan, Jack Ma melakukan sesuatu untuk berubah. Sampai kapan kita menunggu dan tertinggal?. Lebih baik gagal dalam melakukan sesuatu dari pada tidak melakukan apa-apa dalam hidup.
Untuk itu,kita dapat pesan moril dari cerita di atas. Bahwasanya jika kita ingin merubah hidup kita, berusahalah, kembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Jangan hanya berpangku tangan mengharapkan sesuatu akan datang untuk merubah hidup kita. Sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Ra’ad 13:11 yang artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang ada dalam suatu kaum, sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri “.