“Aceh menjaga hutan dan Lingkungan bukan disebabkan karena permintaan Pihak Asing atau Donor, kita harus melindungi hutan karena kebutuhan kita sendiri, terutama Gayo Lues yang memiliki topografi yang ekstrim yang membuat daerah ini rentan terhadap bencana alam apabila keseimbangan alam terganggu ” demikian tegas Gubernur Aceh saat menyampaikan kata sambutan saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues pada Rabu (3/10/2017).
“Apabila dengan kita menjaga hutan, lalu mendapatkan apresiasi atau kompensasi jasa lingkungan, maka hal tersebut merupakan sebuah bonus,” imbuh Gubernur.
Pernyataan Gubenur Irwandi Yusuf ini adalah respon dari pidato Bupati H. Muhammad Amru yang mengharapkan adanya apresiasi dan kompensasi bagi Kabupaten Gayo Lues dari dunia international karena telah menjadi pemangku kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dengan proposi yang signifikan.
Selanjutnya, Irwandi Yusuf juga menegaskan bahwa RPJM Gayo Lues dan kabupaten-kabupaten lainnya harus selaras dengan RPJMA, baik itu visi misi dan program prioritas yang telah dicanangkan di tingkat Provinsi, dengan pengayaan terhadap kekhususan dan kearifan lokal yang dimiliki kabupaten Gayo Lues.
Hal lain yang juga menjadi perhatian khusus Irwandi Yusuf ialah mendorong pembangunan industri hilir bagi produk-produk dan komoditi yang dihasilkan Kabupaten Gayo Lues. Untuk membangun indrustri tersebut, Gubernur Irwandi juga memaparkan strategi pemenuhan kebutuhan listrik untuk mendukung sektor industri tersebut dari sumber-sumber energi bersih terbarukan seperti halnya geothermal.
Gubernur juga mengungkapkan perihal tertundanya implementasi pengembangan geothermal Seulawah yang dulu pernah dicanangkannya pada periode kepemimpinan (2007-2012) dan sekarang ini ia berinisiatif memulai kembali meskipun nanti program tersebut akan rampung dikerjakan setelah periode kepemimpinannya saat ini berakhir (lima tahun kemudian).
Seiring dengan fokus pembangunan yang disampaikan oleh Bupati Gayo Lues tentang program peningkatan jalan untuk mengentaskan keterisoliran masyarakat di pedalaman Gayo Lues, Gubernur menyebut telah merencanakan beberapa peningkatan jalan dan jembatan untuk Gayo Lues pada anggaran pembangunan 2018, untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari DPRA.
Mashuri juga merespon wacana untuk membangun skema insentif dan kompensasi jasa lingkungan yang menurutnya layak diperoleh Kabupaten Gayo Lues dari penerima jasa lingkungan di hilir melalui kebijakan Gubernur Aceh.
Mashuri juga mengklaim saat dikonfirmasi wartawan bahwa Gayo Lues telah banyak berkontribusi terhadap komitmen Aceh untuk pembangunan yang rendah emisi karena Kabupaten ini telah memenuhi 85% dari kebutuhan energinya dari sumber energi bersih terbarukan, serta fakta valid tentang luas tutupan hutan di Gayo Lues yang tidak kurang dari 88% luas teresterial Gayo Lues, performa ini sudah sangat layak untuk diapresiasi dan diberikan insentif, tidak oleh pihak asing, tapi cukup dari keberpihakan anggaran oleh Gubernur Aceh terhadap Gayo Lues, setidaknya untuk sektor lingkungan hidup dan kehutanan dan pengembangan skema ekonomi hijau yang berbasis kehutanan yang berkelanjutan.
Prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih H. Muhammad Amru dan H. Said Sani berakhir dengan sebuah harapan baru, karena dalam hal memimpin H. Muhammad Amru bukanlah seorang debutan, beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh inisiator Kaukus Pembangunan Berkelanjutan – Aceh.[]