Banda Aceh-Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas tuna netra di Kota Banda Aceh mengikuti pelatihan Pijat Acupresure. Kegiatan yang dilaksanakan selama 15 hari ini dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM Selasa (31/10) di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Banda Aceh di Gampong Lam Jabat.
Wali Kota Aminullah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dari Pemko Banda Aceh kepada para penyandang disabilitas khususnya para tuna netra di Kota Banda Aceh.
Dikatakannya, Pemerintah Kota Banda Aceh menyadari bahwa tanpa bekal keterampilan yang cukup dalam hal ilmu pijat maka para tuna netra yang membuka usaha pijat akan sulit bersaing dengan pijat refleksi yang semakin menjamur.
Para tukang pijat tuna netra jika tidak dibekali ilmu pijat yang cukup akan ditinggal oleh pelanggan,” katanya.
Kepada para peserta pelatihan ini Wali Kota mengingatkan bahwa ini merupakan kesempatan yang baik yang tidak boleh disia-siakan. Untuk itu ia berharap agar dapat diikuti dengan serius dan harus bisa.
Wali Kota menambahkan bahwa seluruh elemen masyarakat di Kota Banda Aceh harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam roda pembangunan kota. Dan dengan kegiatan ini diharapkan para penyandang disabilitas bisa mencari nafkah sendiri.
Dalam kesempatan itu Aminullah menyatakan bangga bahwa tidak ada dari penyandang disabilitas tuna netra yang berasal dari Banda Aceh yang menjadi pengemis. Wali Kota menargetkan pada tahun 2019 Banda Aceh harus bebas dari ada nya pengemis. Aminullah juga berjanji bahwa ke depan kepedulian kepada disabilitas akan terus tingkatkan. Kepada Jajaran Dinas Sosial Wali Kota mengingatkan bahwa Ini merupakan tugas mulia yang harus dijalankan.
“Kedepan kita akan terus memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Mudah-mudahan akan dapat menjadi contoh bagi kabupaten kota yang lain,” tutup Aminullah.
Sementara itu Plt kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Dody Haikal, S.STP mengatakan bahwa pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan pijat acupresure yaiu semacam pengobatan atau penyembuhan segala macam penyakit secara alternatif yakni dengan metode menekan titik-titik tertentu. Pelatihan ini menghadirkan instruktur dari Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung, Muhammad Arwani.
Kata Dody, Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah memberikan keterampilam hidup tambahan, sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat kemandirian bagi para penyandang disabilitas khususnya disabilitas tuna netra yang ada di Banda Aceh.
Pertuni Apresiasi Wali Kota
Sementara itu Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Banda Aceh, M Nur mengapresiasi Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman yang peduli dan serius menangani dan membantu para penyandang disabilitas tuna netra agar tidak ada lagi penyandang tuna netra di Banda Aceh yang jadi pengemis.
M Nur mengatakan, selama ini tuna netra di Banda Aceh sebagian besar berprofesi sebagai tukang pijat. Untuk itu katanya, perlu meningkatkan ilmu dan keterampilan tentang pijat ini. Dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Aminullah Usman ini sangat membantu mereka. (MA)