Oleh Devi Safrina
Mahasiswi Perbankan Syariah, FEBI, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Zaman sekarang adalah zaman yang sangat modern, globalisasinya yang sangat meningkat serta tekhnologi yang sangat canggih yang sangat canggih. Zaman sekarang yang serba ada, serba berkecukupan. Pokoknya serba wah semuanya. Lihatlah sekarang apa yang kita mau dan kita inginkan bisa tercapai. Karena dunia sekarang bukan seperti dahulu lagi.
Dulu semua yang kita inginkan itu sangatlah terbatas tidak seperti sekarang ini. Zaman orang tua kita dahulu untuk mengenyam sekolah saja masih susah, akibat ekonomi yang masih melemah, mereka cuma bisa bekerja terus bekerja, jadi petani, melaut, dan masih banyak pekerjaan yang lain. Wajar-wajar saja ekonomi mereka melemah. Ya, seperti yang kita tahu begitulah hidup orang tua kita.
Sekarang giliran Anda. Zaman anda sekarang zaman modern, tekhnologi yang canggih!!!! Masih mau juga, apa anda ingin terpuruk dengan ekonomi yang melemah? Coba mikir, malu dong pada dunia*
Saya lihat anak-anak sekarang tahunya cuma kuliah dan minta dikirimkan uang dari oarangtuanya yang ada di kampung. Mereka tidak tahu orang tuanya banting tulang cari uang buat kita, bahkan dia rela menjual tanah, sawah, gunung, itu demi anaknya sendiri.
Jadi untuk para muda-mudi sekarang ini, mau tidak kalian untuk merubah nasib kalian yang sekarang? Nasib yang bergantung pada orang tua, yang awalnya orang tua kita mengikirimkan uang untuk kita, sebaliknya sekarang kita mengirimkan uang untuk orang tua kita yang ada di kampung. Jika anda ingin seperti ini, ya dengan cara kita berwirausaha sembilan kuliah, pasti bisa dilakukan.
Jangan takut…!!!!!
Jangan malu…!!!!!
Mulailah belajar untuk berwirausaha, walaupun usaha yang kita buat hanya usaha kecil-kecilan. Mana tahu sekarang kita buat usaha kecil-kecilan, mungkin dua tahun ke depannya kita sudha punya usaha yang besar. Kita tidak tahu rezeki. Allah yang tentukan, maka berusahalah. Jangan pernah menyerah dengan apa yang kita perbuat sekarang.
Untuk mahasiwa-mahasiswi jangan malu untuk berwirausaha. Banyak anak miskin sekarang yang kuliah sembilan kerja. Karena dia terfikir tidak ingin jadi tambah miskin seperti orang tuanya juga. Banyak anak zaman sekarang tahunya cuma kuliah saja dan selesainya ingin jadi sarjana, niatnya cuma ingin mendapat gelar sarjana saja. Nanti biar tidak malu pada nikah, biar gaya-gayaan, pas diundangan, biar merasa keren karena sudah sarjana. Misalnya Devi Safrina S.E.
Saya pernah mendengar cerita dari dosen yang membimbing mata kuliah Etika Bisnis Dalam Islam yaitu bapak Angkasah Djuned. Beliau mencertikan seorang pemuda yang sangat miskin, tetapi dia kuliah. Ceriatanya saya kurang jelas juga karena sudah agak lupa sedikit, pemuda tersebut kuliah dengan biaya sendiri . Di samping kuliah, pemuda tersebut kerja jualan minyak keliling kampung. Pemuda tersebut ingin punya usaha sendiri yaitu usaha jualan minyak tanah dengan keliling kampung membawa gerobak.
Suatu hari dia pergi ke bank dan ingin pinjam modal:
Pemuda: Pak saya ingin pinjam modal sebanyak 5.000.000
Pihak bank: Apa jaminan nya kalau anda ingin pinjam modal disini
Pemuda: Jaminannya gerobak saya pak
Pihak bank: Tidak bisa, maaf ya dek
Pemuda tersebut sangat kecewa karena pihak bank tersebut tidak memberikan pinjaman modal, akhirnya pemuda tersebut pergi kembali menjual minyak tanah keliling dengan mendorong gerobaknya. Nah, saat itu ada seorang ibu yang kehabisan gasnya untuk memasak dan ingin membeli minyak tanah untuk memasak, tidak ada seorang pun yang ada menjual di kampung tersebut. Akhirnya pas pemuda ini lewat di sebuah kampung tersebut ibu tadi memanggilnya dan ingin membeli minyak tersebut. Sang ibu inipun bertanya “siapa kamu” pemuda ini menjawab “ saya Budi dan kuliah di Universitas di Bandung. Dia menceritakan semuanya. Ibu ini merasa terharu dan sedih mendengar curhatan Budi. Sesaat kemudian ibu inii menawari Budi untuk pinjam modal dari ibu ini.
Jadi dari modal ibu inilah dia membuka usaha sendiri yaitu masih usaha jualan minyak tanah juga, tetapi dia membuka kios. Akhirnya dua tahun kemudian usahanya sudah sukses.
Masih muda, tetapi sudah jadi pembisnis yang sukses .
Dari cerita di atas sangat menarik, bukan karena masih mau juga menjadi mahasiswa yang malas.
Makannya punya usaha dong….”
Ayo mulai usahamu sekarang, apapun itu. Tetapi usahanya yang halal ya! He.he.he.he”
Lihat saja pak Tabrani Yunis yang sangat terkenal dari dulu hingga sekarang.