Pasti pembaca sudah tidak asing lagi dengan bus yang berwarna biru ini. Ya, dia adalah bus transkoetaradja. Pada kesempatan kali ini saya sebagai penulis akan sedikit menceritakan pengalaman tentang bagaimana rasanya ketika menaiki bus Transkoetaradja. Seperti kita ketahui bahwa bus Transkoetaradja sudah diberlakukan kurang lebih setahun yang lalu oleh pemerintah Aceh. Karena bus sejenis Transkoetaradja ini dulunya ada di Jakarta atau di kota-kota besar,tetapi sekarang sudah ada di Banda Aceh.
Woww Sehingga penulis penasaran bagaimana rasanya ketika menaiki bus Transkoetaradja itu. Banyak halte yang disediakan untuk menaiki bus Transkoetaradja, sehingga kita bisa menunggu bus lewat di halte yang telah disediakan. Bus ini tidak seperti bus lain yang biasanya berhenti di mana saja, berhenti di sembarangan tempat seperti labi-labi,tetapi memang sudah disediakan haltenya. Biasanya 10 menit sekali bus akan berhenti untuk menampung penumpang dari berbagai kalangan. Ada anak SMP, SMA, mahasiswa, orang dewasa, bahkan orang yang sudah tua juga menaiki bus Transkoetardja ini.
Langsung saja pembaca, ketika saya pertama kali menaiki bus TransKoetaradja bersama dengan teman, saya sedikit tercengang pada saat sudah sampai di dalam bus karena ada AC. Sebelumnya saya tidak pernah menaiki bus yang ada ACnya, sehingga saya merasa kedinginan di dalam bus. Teman saya pun juga merasakan hal yang sama. Biasanya penulis menaiki bus TransKoetaradja jalur Darussalam- Keudah, sehingga ada beberapa halte yang disinggahi oleh bus ini. Seperti di Simpang Mesra, Jeulingke, kampung Keuramat dan masih banyak lagi. Pengoperasian TransKoetaradja ini tidak hanya jalur Darussalam-Keudah, tetapi jalur lain di kota Banda Aceh juga tersedia.
Pada awal-awal diberlakukan bus TransKoetaradja banyak orang yang ingin merasakan bagaimana rasanya menaiki bus ini. Di setiap halte banyak orang masuk dan keluar dari bus ini. Agar perjalanan kami aman, maka ada dua orang yang memandu perjalanan bus, yakni sopir untuk mengendarai bus TransKoetaradja dan pembantu sopir untuk mengawasi dan mengatur berjalannya perjalanan kami. Misalnya ada nenek-nenek yang tidak kuat untuk berjalan, maka akan dipandu oleh kernet (pembantu sopir).
Selama dalam perjalanan ada beberapa hal menarik yang penulis lihat :
Pertama, ada tempat duduk yang diprioritaskan untuk ibu hamil, lansia, orang tua yang membawa anak dan pemakai kursi roda juga disediakan tempat agar nyaman selama proses perjalanan. Sehingga akan memudahkan orang dari semua kalangan dapat menaiki bus ini. Pelajaran yang dapat penulis ambil adalah ketika kita sudah menaiki bus TransKoetaradja, tidak ada lagi perbedaan kasta. Artinya tidak ada lagi mana yang kaya dan mana yang miskin. Di dalam bus ini juga mengajarkan kita bagaimana menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil.Sehingga ada rasa kasih sayang antar sesama.
Kedua, setiap pemberhentian bus akan ada pemberitahuan dari suara audio.Sehingga orang buta pun akan mengetahui di mana bus akan berhenti. Ke tiga, seperti penulis sudah katakan tadi, tersedianya AC untuk penumpang supaya tidak terasa panas atau bau yang tidak sedap. Karena biasanya kalau menaiki bus jenis lain banyak keluhan yang dirasakan, misalnya seperti panas, pengap dan lain-lain. Tetapi bus TransKoetaradja memang disediakan untuk membuat penumpang senyaman mungkin,sehingga betah berada di dalam bus.
Keempat, jika nanti penumpang tidak muat lagi untuk duduk, maka penumpang harus berdiri. biasanya diprioritaskan untuk kaum laki-laki berdiri dan disediakan suatu benda yang menempel di langit-langit bus untuk dipegang agar tidak goyang-goyang pada saat berdiri.
Kelima, penulis juga melihat,biasanya kaum perempuan akan duduk atau mengisi bagian depan dari bus. Ini jika laki-laki akan mengisi bagian dari belakang bus.Menurut penulis hal ini menjadi sesuatu yang menarik dan memang harus dipertahankan,karena kita sebagai umat muslim harus memahami hal tersebut.
Ke enam, ada satu lagi hal yang menarik dan memang sangat disukai oleh semua orang yaitu harganya gratis. Artinya tidak perlu bayar pada saat menaiki bus ini. Karena memang pemerintah menyediakan bus TransKoetaradja untuk masyarakat dari semua kalangan. Jadi, dengan adanya bus TransKoetaradja juga akan dapat meminimkan kemacetan di Banda Aceh.
Nah,itulah pengalaman penulis saat menaiki bus TransKoetaradja.Mungkin nanti jika pembaca mencobanya akan menemukan hal-hal menarik lainnya.Sekarang bagaimana dengan pembaca,apakah sudah pernah naik bus TransKoetaradja? Saran dari penulis harus mencobanya. Ayo naik bus TransKoetaradja agar pembaca merasakan sensasi yang berbeda pada saat berada di dalamnya. Mari kita gunakan fasilitas yang telah disediakan pemerintah sebaik mungkin untuk menghidari macet dan mewujudkan kota Banda Aceh sebagai kota yang gemilang.