• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, October 5, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Anak

Merancang Masa Depan Pendidikan Anak

admin by admin
July 6, 2017
in Anak, Artikel, Bacaan, News
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Budi Raharjo

Keterlibatan Orang Tua

Baru-baru ini telah terjadi kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan 2 orang siswa SMP Negeri 16 meninggal dunia. Padahal baru saja mereka menjalani ujian nasional berbasis computer yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia. Dunia pendidikan sempat terkejut akan kejadian ini, namun tidak ada alasan bagi kita untuk mencari kambing hitam atas kejadian ini, karena itu semua terjadi atas kehendak Allah SWT.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama yang dilalui oleh sesorang anak yang memberikan pengaruh dan dampak secara langsung kepada anak tersebut. Sehingga pendidikan keluarga dikatakan sebagai pendidikan dasar dan utama dari anak. Seorang anak mengerti tentang bagaimana ia bertindak dan bersikap yaitu dari keluarganya. Maka dari itu pendidikan keluarga ini hendaknya diperhatikan dengan baik oleh orang tua, karena semua yang dilakukan atau ditunjukkan oleh orang tua, akan menjadi contoh atau teladan yang nyata bagi si anak. Banyak kasus yang sering kita saksikan menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran dari keluarga itu.

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak adalah salah satu kunci keberhasilan anak di sekolah. Pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, khususnya orangtua dapat dilihat dari beberapa poin. Pertama, Orang tua telah dikenal anak sebagai guru mereka yang pertama dan sebagai panutan. Orang tua adalah guru yang penting.

Para orangtua dan keluarga harus berusaha menjalin hubungan yang dekat dengan anak-anak, penuh kasih-sayang, sehingga mereka merasa diperhatikan, karena bisa jadi mereka berasyik-asyik dengan tayangan-tayangan Internet yang buruk atau hand-phone yang merupakan pelarian dikarenakan mereka merasa kurang diperhatikan. Sebaiknya orang tua juga membatasi penggunaan hand-phone yang dipenuhi dengan berbagai games, yang akan mengurangi bahkan menyita waktu belajar mereka dan dapat merusak kesehatan pribadi anak.

Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak. Sebagai orang tua perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap usianya, untuk mempermudah penerapan pola pendidikan dan mengetahui kebutuhan optimalisasi perkembangan anak.

Maka dari itu, peran keluarga dalam pendidikan anak sangat penting dilakukan pada anak di usia dini, agar anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang dapat membentuk pribadi yang baik, jujur, bertanggung jawab, disiplin serta mandiri. Keluarga merupakan pondasi utama dalam tahap pertumbuhan pan perkembangan jiwa dan akhlak anak termasuk dalam pendidikan anak dimasa mendatang serta menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhannya. Dari sinilah dibutuhkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung aktivitas yang dilakukan anak dalam hal yang positif dan menasehati anak dengan cara yang baik jika melakukan kesalahan.

Kualitas Pendidikan Keluarga

Pada umumnya, orang tua telah mengetahui bahwa anak merupakan amat dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dibesarkan, diarahkan, dan dididk, terutama di lingkungan keluarga. Akan tetapi, kenyataan membuktikan bahwa pengetahuan akan hal itu tidak ditindaklanjuti dengan aksi/perbuatan. Oleh sebab itu, timbul kecenderungan orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya kepada sekolah atau guru mengajinya. Mereka akan senang jika telah menyekolahkan anaknya atau menitipkan putra-putrinya kepada guru mengaji mereka. Hal ini menyebabkan orang tua apatis terhadap pendidikan anak dalam keluarga, padahal sebagian besar waktu anak justru dihabiskan di dalam lingkungan keluarganya.

Keberhasilan dan kualitas pendidikan keluarga sangat ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal, yaitu penciptaan iklim belajar dalam keluarga dan kualitas kemampuan orang tua dalam melaksanakan proses pendidikan. Semakin kondusif iklim belajar dalam lingkungan keluarga, semakin berhasil pendidikan keluarga tersebut. Semakin tinggi kualitas kemampuan orang tua dalam melaksanakan pendidikan keluarga, semakin berhasil pendidikan keluarga tersebut.

Secara sosial-psikologis, keterlibatan orang tua dalam mendidik anak-anaknya adalah tuntutan sosial dan kejiwaannya. Sebab pada umumnya setiap individu berkeinginan memiliki posisi terhormat di hadapan orang lain dan setiap individu meyakini bahwa kehormatan adalah kebutuhan naluri insaniahnya. Tidak seorangpun yang akan menjatuhkan martabatnya sendiri di hadapan orang lain. Dalam konteks ini, anak adalah simbol sosial dan kebanggaan psikologis orang tua di lingkungan sosialnya. Lingkungan yang baik juga akan ikut berbangga hati jika terdapat anak sebagai generasi penerus yang berkualitas dan mampu meninggikan martabat dan nama baik lingkungan sosial dan bangsanya.

Suatu kenyataan yang sangat memperihatinkan adalah semakin berkurangnya perhatian orangtua terhadap keluarga dalam pendidikan dan pembinaan kualitas manusia. Hal ini terbukti dengan kecilnya usaha dan penelitian serta kajian dari kalangan ahli pendidikan sendiri, sehingga kita semua mengalami kemandekan metodologi pendidikan dalam pranata keluarga, sehingga peranan keluarga sebagai pranata pendidikan terabaikan dan mempercayakan pembinaan kualitas manusia kepada sekolah atau lembaga-lembaga lain diluar keluarga. Padahal kenyataan yang banyak kita hadapi memberikan bukti bahwa pada umumnya manusia-manusia yang berkualitas berasal dari lingkungan keluarga yang memberikan pendidikan dengan baik.

Untuk itu, hanya dengan memaksimalkan peran keluarga dalam pendidikan anak selamanya tidak akan cukup dan efektif tanpa mengembalikan pula peran keluarga, masyarakat dan negara. Memperkuat peran keluarga adalah baik. Hanya saja upaya itu tidak akan maksimal tanpa adanya peran keluarga, masyarakat dan negara yang berjalan beriringan sesuai dengan yang telah ditetapkan Islam. Wallahu a’lam.

Related

Previous Post

KAMMI Aceh: Disinyalir Subsidi Listrik dan BBM dicabut

Next Post

DAGDUSI DANCER: PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

admin

admin

Next Post

DAGDUSI DANCER: PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata,  Karya Hamdani Mulya

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata, Karya Hamdani Mulya

11 hours ago
Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

12 hours ago

Trending

Amplop Tua Itu

Amplop Tua Itu

1 day ago
Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

1 year ago

Popular

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
Mewaspadai Cyberbullying Pada Anak

Melihat Sisi Lain Kaum Remaja

2 weeks ago
Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

1 month ago
Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

1 year ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Spam Blocked

22,524 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version