Oleh: Cita Permata Ananda
Mahasiswi Psikologi Fakultas Kedokteran Unsyiah
Pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat seiring perubahan jaman, Aceh dikenal dengan sebutan negeri seribu warung kopi. Warung kopi semakin ramai baik warung kopi modern maupun warung kopi sederhana yang melayani 24 jam penikmat kopi. Kota banda aceh dan aceh dapat dikatakan sebagai provinsi seribu warung kopi, mengapa tidak? sepanjang jalan kota banda aceh terdapat banyak warung kopi. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling nikmat, dapat dinikmati bersama dengan rekan kantor atau sahabat.
Kebiasaan ngopi sudah dimiliki kaum pria aceh dan terkenal sebagai pecinta kopi, kopi aceh yang terkenal salah satunya adalah kopi ulekereng, kopi gayo. Kaum adam khususnya bapak-bapak adalah penikmat kopi sejak dulu, sekarang penikmat kopi tidak memandang usia bahkan gender. Warung kopi yang tersebar dibeberapa sudut kota mulai warkop yang biasa biasa saja hingga warkop yang dilengkapi fitur teknologi seperti adanya fasilitas wifi, AC, tempat yang di desain nyaman.
Orang orang yang suka nongkrong di warung kopi tampak seperti orang yang kurang kerjaan, karena hanya duduk dan ngobrol dengan teman berjam jam. Dibalik berkumpul di warung kopi ternyata warung kopi juga tempat saling berbagi, membahas politik, ekonomi, dan silahturahmi, bisnis, gosip, cerita masyarakat sampai membahas teknologi. Namun sekarang ngopi sudah naik tingkatan menjadi kegiatan yang penuh gaya hidup, karena sekarang ngopi sambil bawa laptop, carger laptop, dan memakai headset terlihat trend dan gaul dikalangan anak muda.
Kini, warung kopi selalu penuh dengan anak remaja, dewasa, dan terutama dipenuhi dengan mahasiswa, harga terjangkau, tempat nyaman menjadi alasan mahasiswa untuk betah berkunjung ke warung kopi berlama-lama daripada ke perpustakaan untuk membaca buku dan mengerjakan tugas kuliah. Sering kita lihat diwarung-warung kopi ngopi sambil online karena adanya wifi gratis dengan bermodalkan secangkir minuman kita dapat menjelajahi dunia maya sepuasnya, apalagi sangat membantu untuk para mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Selain banyak membantu ternyata fasilitas yang ada di warung kopi berdampak negatif, seperti sering kita lihat dalam satu meja berkumpul lebih dari dua dan beberapa orang, masing masing dari mereka membuka laptop, semua orang yang duduk didalam satu meja tersebut sibuk sendiri dengan laptop dan handphone, seolah olah mereka tidak kenal, tidak ada diskusi hangat yang ada hanya keheningan sampai beranjak pulang kerumah masing-masing.
Aktivitas di warung kopi juga dapat menguras banyak waktu, tentunya kita harus memanfaatkan waktu tersebut agar tidak berbuang begitu saja, misalnya kita dapat memanajemen waktu dengan tepat, tidak menghabiskan waktu hanya di warung kopi sampai larut malam dapat membuat kesehatan menurun, sulit tidur (insomnia) dan bahkan akan menganggu perkuliahan.
Seperti yang dialami teman saya, ia selalu berada di warung kopi berjam-jam sampai dini hari, sehingga ia sering absen hadir saat jam kuliah pagi dan bahkan tidak dapat mengikuti ujian akhir (final exam) karena kelalaiannya tidak bangun pagi. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai mengikuti perkembangan jaman, jangan sampai terlena dan merugikan diri sendiri.