Kekerasan seksual pada Anak

Oleh: Dis Alawiyah
Berdomisili di Jawa Tengah

Anak adalah Anugrah terbesar bagi pasangan yang telah menikah. Anak adalah titipan dari sang maha kuasa yang harus kita jaga. Mendidik,membimbing dan mengasuh adalah tugas kita sebagai orangtua. Selain pendidikan sekolah,pendidikan orangtua pun sangat penting. Memberi pengetahuan mereka tentang hal-hal yang bersifat biasa,semisal harus makan memakai tangan kanan,sampai hal-hal yang tabu tentang pengetahuan seksual ,semisal memberi bimbingan bahwa organ intim tidak boleh pegang atau disentuh oleh orang lain dll.. Jika seorang anak tidak diberikan pengetahuan tentang seksual/organ reproduksi maka anak akan mudah dilecehkan oleh tangan-tangan nakal. Karena anak belum mengerti boleh tidaknya orang melakukan itu padanya. Kerap terjadi pelecehan atau kekerasan pada anak. Dan itu sangat membahayakan dalam jasmani ataupun rohaninya. 

Jika suatu saat anak mengerti kalau tindakan seseorang yang melecehkannya itu hal yang dilarang dan membahayakan dirinya akan menyebabkan anak akan trauma yang berkepanjangan,gelisah dan stres . dan Anak akan menjadi pribadi pemurung ,pendiam,. Dan berakibat buruk pada masa depannya. DiTahun 2000an Pernah terjadi ada 2 anak yang melakukan perbuatan seksual.. Sebut saja namanya Rina dan Sofi. Rina kelas 2 SD dan Sofi kelas 4 SD,karena Rina tidak sengaja melihat sepupu melakukan hubungan seksual dikamar tanpa di kunci.pintu hanya ditutup dengan kain.
Rian tidak sengaja melihat sepupunya melakukan itu. Sselang beberapa menit Sofi pun datang ke Rumah Rina, Rina pun bercerita kepada Sofi. Dan timbul niat untuk memprakteknya. Kemudian mereka ingin mempraktekanya di Masjid terdekat. Sofi pun juga mengajak adiknya yang bernama riko yang masih kelas 2 SD seperti Rina. Mereka melakukan seperti halnya pasangan lesby. Tetapi mereka belum faham apa itu cinta,seks,dan lesby,mereka mengikut apa yang dilihat mereka. Rina dan Riko pun melakukan layaknya suami isteri didepan Sofi. Sofi di rayu oleh Rina untuk melakukan dengan adiknya. Tetapi Sofi tidak mau melakukan itu dengan riko. Selang berapa lama mereka seperti itu,beberapa warga pun datang dan menasehati mereka. 
Mereka pun berjanji tidak akan melakukanya lagi dan akhirnya dipulangkan ke orangtua masing-masing. Dari cerita di atas berkesimpulan bahwa tanpa pendidikan seks anak dari usia dini. Anak akan mudah terpengaruh dan melakukan hal-hal yang membuat mereka penasaran. Saat Sofi,Rina,dan Riko masih kecil,mereka tidak merasa bersalah.tetapi ketika mreka masuk SMP/SMA mereka akan faham bahwa perbautan mereka bertiga diwaktu dulu adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan dilarang dalam agama. 
Dampak terbesar yaitu mengakibatakan rasa bersalah dan penyesalan berkepanjagan . maka sayangilah anak kita didik anak kita dengan cermat tentang pengetahuan apapun,perhatikan kepada siapa anak bergaul. Insya Allah semua akan baik-baik saja. Terimaksih dan semoha bermanfaat.

Note: Setiap naskah lomba yang dimuat pada portal www.potretonline.com sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Setiap artikel lomba tidak melalui proses editing.

Exit mobile version