Ibu adalah perwujudan rahim ( kasih sayang) Allah Swt.Sebab, semua manusia barasal dari rahim Wanita setelah Nabi Adam As. Dan Hawa.Dalam bahasa Arab ,rahim yang berarti womb ( Bahasa Inggris ) yang bermakna organ wanita yang menyimpan kita sebelum lahir, sehingga seorang ibu juga merupakan madrasah pertama bagi anak kandungnya (Al-ummu madrassatul ula)
Seorang ibu memiliki peran yang sangat vital dalam proses pendidikan anak sejak dini, ibulah sosok pertama kali berinteraksi dengan anak , sosok yang pertama yang memberi rasa aman, serta sosok yang di percaya dan di dengar omonganya.oleh karena itulah wanita yang akhirnya menjadi ibu adalah sekolah pertama bagi anak – anaknya untuk mengenalkan tentang pendidikan sex pada anak. Peran tersebut sangat menentukan kualitas,masyarakat dan negara di kemudian hari maka tidak salah sosok ibu di ibaratkan tiang negara .
Sehingga sosok ibu yang sholikah tahu bahwa dengan bekal iman dan ilmu akan menjadi manusia yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat , dan memberi nilai tambah dalam kebaikan, memberikan rasa aman pada anak dan memberikan bekal agar anak terhindar dari kekerasan seksual. Sebagaiman fIrman –nya yang berbunyi “ Allah akan meninggikan orang –orang yang beriman di antara kamu dan orang –orang yang di beri ilmu beberapa derajad”(QS.AL – Mujadalah : 11)
Fenomena kekerasan di Indonesia pada anak pada dua tahun ini sanggat memprihatinkan pengertian kekerasan atau penganiayaan anak sebagai setiap tinadakan atau serangkaian tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau pengasuhnya lainya yang di hasilkan dapat membahayakan atau berpotensi bahaya, atau memeberikan ancaman yang berbahaya kepada anak dengan tempat kejadian bisa terjadi di lingkungan rumah,sekolah, di lingkungan atau organisasi tempat anak melakukan interaksi.https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan _terhadap_anak
Kategori yang dapat di golongkan sebagai tindakan kekerasan pada anak antara lain : pengabaian ,kekerasan fisik,pelecehan emosional/psikologis dan pelecehan seksual anak
Peranan pertama yang dapat di lakukan oleh seorang Ibu adalah memberikan sosialisasi tentang pendidikan kasih sayang sesuai dengan Rosullulah ,sebagaimana Al-Imam Bukhari dan Al-Imam Muslim rah. meriwayatkan daripada Sayyidina Anas bin Malik r.anhu, bahawa junjungan kita Nabi s.a.w. bersabda :
“sedianya sembahyangku akan kupanjangkan, namun bila ku dengar tangisan bayi, terpaksa aku singkatkan kerana mengetahui betapa gelisah hati ibunya, dan di mana saja baginda dengan anak kecil maka dengan penuh kasih sayang dipegangnya.”
Sedang terhadap yatim piatu, perhatian Nabi s.a.w. sangat besar sekali, prihatin, melindungi, dan menjamin keperluan hidup mereka, dan selalu dipesankan dan dianjurkan kepada umatnya dalam tiap keadaan.
“Aku dan pemeliharaan anak yatim, akan berada di syurga kelak”, sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan kedua jari tengah dan telunjuknya, demikianlah sabda baginda s.a.w. (H.R. Bukhari)
Dalam hadis yang lain baginda s.a.w. bersabda “Sebaik-baik rumah tangga muslim ialah yang di dalamnya ada anak yatim yang dilayani dengan baik” (H.R. Ibnu Majah)
Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin “
{QS. Al-ma’un : 1-3}
Orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin, dicap sebagai pendusta Agama yang ancamannya berupa api neraka
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman :
“Maka terhadap anak yatim maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap pengemis janganlah menghardik”.{QS. Ad-Dhuha : 9 – 10 )
Sedangkan hadits-hadits Nabi saw yang menerangkan tentang keutamaan mengurus anak yatim diantaranya sabda beliau : Aku dan pengasuh anak yatim berada di Surga seperti ini, Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah-nya dan beliau sedikit merengganggangkan kedua jarinya
Rosulluloh Uswah pemberi tuladan yang baik memberika perintah dan contoh didiklah anakmu sesuai dengan perkembangan jamanya. Kandungan dari perintah tersebut sanggat luas pendidikan agama , pendidikan kepribadian aklak karimah yang baik,maupun pendidikan umum, bukan jaman yang harus kita ikuti namun memberikan contoh, pendidikan dengan dengan ajaran islam seperti yang di contohkan Rossululah, dan jamanlah yang harus mengikuti dan menyesuikan dengan islam.
Sehingga dapat di simpulkan pendidikan dan sosialisasi tentang pembelajaran pergaulan ,sek pun dapat di sesuaikan dengan kondisi lingkungan anak.Peran ibu begitu pentingnya dalam pendidikan keluarga, selain harus mampu membantu melayani kebutuhan keluarga , juga harus mampu menerapkan , ilmu nya untuk mengajarkan karakter yang baik pada anaknya. Secara umum fenomena yang ada keluarga memiliki pemikiran bahwa pembentukan karakter , aklak yang baik, sudah menjadi tanggung jawab pendidikan di sekolah, asal sudah sekolah berbasis agama urusan selesai.
Kedua peranan ilmu dalam kepribadian kaum ibu cukuplah besar , karena ibulah sosok orang yang sangat dekat dengan putera – puterinya , dengan ilmu yang luas dan positif akan mampu mendidik dengan aklak yang mulia dan mengerti pertumbuhan dan perkembangan anak – anaknya sehinga mampu mengarahkan putera –puterinya itu kepada suatu,keberhasilan baik di dunia dan akhirat , mengenalkan dan mensosialisasikan bentuk pengetahuan tantang pamahamn sex sejak dini, dan bentuk kekerasan pada anak.
Rasulullah saw , bersabda “ Wanita adalah tiang negara , jika wanita itu baik maka baiklah negara , dan jika wanita rusak maka rusaklah negara”
Rasional dan sanggat jelas sekali sabda Rasullah, rusaknya wanita atau ketidakmampuan seorang ibu dalam pemberian rasa aman pada anak dalam masyarakat akan menggangu dan merusak manusia yang hidup dalam masyarakat itu sendiri.realita dalam keseharian kita banyak, kriminalitas , tindak kekerasan yang di alami anak – anak karena kuarangnya pengawasan dan kepedulian dari orang tua .
Akibat yang di timbulkan dari tindakan kekerasan pada anak bukan berimbas pada mereka sebagai pelaku, namun lebih luas orang yang menjadi korban dan orang yang di dekatnya, atau keluarganya, akan di kenal sebagai keluarga si pelaku tindak negatif, lebih luas lagi masyarakat sekitar anak tersebut tinggal.Salahkah dengan ibu , sekarang? Pendidikan apa yang sudah di berikan kepada anak nya sehingga tega berlaku yang negatif, atau karena lingkungan ? mari kita intropeksi diri , bukankah manusia bijak adalah manusia yang mampu untuk intropeksi, dengan hasil tugas yang sudah di amanahkan ,
Selain itu, banyaknya tugas dan amanah yang harus di lakukan seorang ibu dalam keluarga, banyak di gunakan sebagai kambing hitam kurangnya penanaman karakter di dalam keluarga, sejuta alasan atau memang realita begitu banyaknya tugas wanita , apalagi wanita karir . sadarlah anak –anak kita adalah aset kita di akherat kelak ,manusia nantinya hanya akan meninggalkan 3 hal yang terpenting setelah ia mati, 1) Amal yang bermanfaat 2) Ilmu yang membawa manfaat dan 3)Anak yang sholih yang akan membantu kita mendoakan di alam kubur.Yang lain yang kita perjuangkan mati – matian selama hidup di dunia ini tidak sifnifikan mambantu kita
Sifnifikan sekali bahwa pendidikan keluarga terutama dari seorang ibu akan mewarnai baik tidaknya lingkungan masyarakat kita yang apabila seorang ibu mampu membentuk karakter anak –anak dengan siraman bekal ilmu serta suri tauladan yang baik , negara ini pun akan mampu melahirkan generasi – generasi emas , generasi berbasis berbudi luhur, mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, melakukan perubahan , mulai dari cara berfikir , sampai gaya hidup agar selaras dengan nilai islam dan berorentasi kemajuan sehingga tinggkat kekerasan pada anak dapat di minimalisir
Penyuluhan melalui peranan ibu sanggat di butuhkan , karena ibu dekat dengan keluarga ,melayani keluarga ,aktivitas banyak yang lakukan dengan keluarga, apalagi ibu rumah tangga yang tidak kerja keluar rumah. kegiatan ibu – ibu di dukuh biasanya melalui PKK, arisan antar ibu2 RT,kelompok pengajian , jenis kegiatan lainya yang bersifat sosial atau non sosial. Sehingga mereka bisa memberikan edukasi tentang kekerasan khususnya pada anak dan dampaknya bagi keluarga maupun lingkungan sekitar
Ibu sanggat erat sekali dengan perintah ‘’ Wahai orang yang beriman ! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malikat – malaikat yang kasar , dan keras dan tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan’’ ( QS. At- Tahrim: 6 ),
Mengajarkan pada anak – anaknya “ Katakan kepada para laki –laki yang beriman,agar mereka menjaga pandanganya dan memelihara kemaluannya.Yang demikian itu,lebih suci bagi mereka.Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS.An Nuur:30)
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya,dan janganlah menampakkan perhiasannya(auratnya)kecuali yang (biasa) terlihat…(QS.An Nuur:31)
Kita adalah anggota komunitas lingkungan, Lingkungan adalah komunitas tempat tinggal . mengerikan sekali andai anak – kita semua terkena kekerasa fisik, non fisik maupun kekerasa seksual , kesimpulanya bahwa banyaknya aksi kekerasan pada anak adalah kurangnya kepedulian orang tua , dan kurangnya orang tua memberikan sosialisasi lingkungan setempat apakah aman atau tidak, di perparah lagi kurangnya komunikasi orangng tua secara positif.
Banyaknya pelaku kekerasan penurut penelitian 90 persen di lakukan orang tua sendiri.sehingga di perlukan suatu perubahan meanset , sikap dan kepedulian pada orang tua bahwa sikap dan sifat untuk melindungi kekerasan pada anak bukan saja pada anak kadung namun juga pada anak sikitar komunitas
Tegak rumah karena sendi, runtuh sendi rumah biasa
Tegak bangsa karena budi , hilang budi hilanglah bangsa ( Buya Hamka )
DAFTAR PUSTAKA
-QS.Al Mujadalah : 11
-QS.Al Maun : 1-3
-QS.Ad- Dhuha : 9-10
-QS.At Tahrim : 6
-QS.An – Nuur : 30
-QS.An – Nuur : 31
-Kumpulan Hadis Shohih
-Abdullah Nashih Ulfan.1993.Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam . Semarang :CV.Asy syifa
– https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan _terhadap_anak