(Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh & Alumni UNSYIAH)
Sepintas di benak kita, hampir tidak mempercayai bahwa ada yang namanya kuliner pendidikan. Sebenarnya, jika kita mau melihat lebih jauh, ada begitu banyak kuliner pendidikan Indonesia, mulai dari Sabang sampai Meureuke. Tergantung bagaimana kita mendifinisikan kuliner. Dalam hal ini, saya mendifinisikan kuliner sebagai sesuatu yang bisa membuat kita puas dan itu menyenangkan, sehingga dengan definisi ini kuliner tidak hanya identik dengan makanan yang enak rasanya, juga boleh merambah ke dunia pendidikan. Sebagai contoh dunia Pendidikan Provinsi Aceh.
Nanggroe Aceh Darussalam, itu nama beberapa tahun yang lalu sekarang sudah menjadi Provinsi Aceh, pada realitasnya memiliki segudang kuliner pendidikan yang bisa dirasakan oleh anak-anak Aceh khususnya dan warga Indonesia umumnya. Aceh memiliki universitas Syiah kuala yang terkenal dengan Jantong Hatee (Jantung Hati ) rakyat Aceh yang di dalamnya mempunyai begitu banyak pilihan menu pendidikan yang terdiri dari ragam fakultas, Jurusan, bahkan Program Studi. Bahkan menu-menu tersebut sudah diyakini dengan akreditasi oleh koki Pendidikan ternama di Indonesia.
Terlepas dari resto-resto Pendidikan pemerintah yang telah disampaikan, timbul tanda tanya yang sangat besar tentunya. Bagaimana dengan pengusaha-pengusaha swasta yang juga ingin membantu menyediakan layanan tempat kuliner-kuliner pengetahuan seperti yang dimiliki oleh Universitas-Universitas Negeri sekarang ini. Yang mungkin lebih mudah dari segi ekonomi, tapi tidak kalah bersaing dengan resto luar negeri sekalipun. Bahkan mereka juga sudah diuji kelayakannya oleh koki pengetahuan berstandar nasional.
Sudah pasti semua pemuda yang telah lulus SMA dimanapun mereka duduk dan berdiskusi, masalah pilihan Universitas maupun Sekolah Tinggi menjadi bahan racikan berpikir kritis untuk dibicarakan. Ini bukan masalah lebay, tapi menu pengetahuan dan Pendidikan merupakan masalah yang urgent untuk menjadi perhatian yang lebih. Dari keadaan ini juga membuktikan bahwa pemuda dan pemudi Aceh adalah masyarakat muda yang bijak dalam mengambil keputusan, terutama terkait asupan Pendidikan dan pengetahuan mereka di masa yang akan datang.
Lebih lanjutnya, kita tidak perlu melihat ragam cita rasa pengetahuan yang ada di setiap kampus di Aceh secara lebih mendalam. Karena satu contoh saja sudah mewakili untuk semua. Nah, kita ambil sebuah sampel tempat dengan beragam pilihan desert yang memukau. Kita ambil saja Universitas Syiah Kuala, lebih fokus lagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sebagai contoh yang terdekat yang diminati oleh sejuta kalangan mahasiswa, calon mahasiswa bahkan bakal calon mahasiswa di Aceh khususnya. Pada hakikatnya telah memiliki segudang pilihan kesukaan, mulai dari kuliner pendidikan matematika yang identik dengan ketepatan perhitungan kadar bumbu untuk cita rasa pengetahuan yang menggelegar, kimia yang terkenal dengan pencampuran bahan-bahan yang menguatkan rasa dari hidangan ilmu yang dahsyat.
Sebenarnya, masih banyak contoh resto-resto pendidikan lain yang dimiliki Tanoh rencong tercinta ini, seperti yang telah disebutkan sebelumnya dan kesemuanya itu memiliki kualifikasi jenis item yang disajikan hampir sama. Katakanlah Universitas Malikusaleh, Universitas Abulyatama, Universitas Serambi Mekkah bahkan STKIP Bina Bangsa Meulaboh dan masih banyak yang lain lagi hanya saja koki dan cara penyiapan hidangan yang berbeda termasuk standard pelayanan yang diberikan. Pada akhirnya itu semua tergantung dari pilihan pemuda pemudi Aceh khususnya sebagai pemimpin di masa yang akan datang. Selamat menikmati!